Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) memberikan penghargaan Anugerah Kebudayaan 2021 dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Sumbar kepada 8 tokoh dan komunitas, Jumat (1/10/2021).
Anugerah itu terdiri atas empat kategori, yaitu maestro, pelestari, pencipta/pelopor/pembaharu dan komunitas
Penerima penghargaan dari masing-masing ketegori yakni Yus Dt. Parpatiah dan Rusli Marzuki Saria; Mestika Zed dan Umar Malin Parmato; Edy Utama, Elly Kasim, dan Pramono; dan Sanggar Bundo Kanduang.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Anugerah Pekan Kebudayaan diberikan kepada tokoh dan komunitas yang berjasa dalam memajukan kesenian dan kebudayaan Sumbar.
"Ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah daerah kepada pihak-pihak yang berkontribusi pada peradaban," ujarnya
Yus Dt. Parpatiah adalah seorang maestro yang dikenal atas dedikasinya melestarikan adat Minangkabau melalui adaptasi perkembangan zaman. Rusli Marzuki Saria adalah penyair kawakan dan tokoh pers Sumbar.
Mestika Zed adalah sejarawan yang banyak mengangkat sejarah Sumbar yang dipinggirkan dalam sejarah nasional. Umar Malin Parmato adalah pemain sekaligus pelestari musik tradisi talempong batuang di Silungkang.
Edy Utama adalah seniman teater dan musik yang pernah menjadi Ketua Dewan Kesenian Sumbar. Pramono adalah seorang filolog yang dicatat atas dedikasinya menyelamatkan manuskrip Minangkabau dari kepunahan lewat upaya inventarisasi, konservasi, dan digitalisasi Elly Kasim adalah penyanyi legendaris yang melambungkan musik Minang ke blantika musik nasional
Adapun Sanggar Bundo Kanduang adalah sanggar tari yang aktif menjaga kelestarian seni dan budaya Minangkabau di tengah-tengah masyarakat perkotaan.
Anugerah Pekan Kebudayaan tahun ini adalah penyelenggaraan kali kedua. Pada tahun sebelumnya, anugerah itu diberikan pada 14 tokoh dan komunitas.
Penyerahan penghargaan Anugerah Pekan Kebudayaan dilakukan dalam Sidang Paripurna HUT ke-76 Sumbar di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumbar.
Terkait momentum HUT ke-76 Sumbar, Mahyeldi mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah, bersinergi, dan berkolaborasi menghadapi semua permasalahan.
"Dengan momentum ini, semoga semangat kebersamaan itu bisa terealisasi untuk kebaikan Sumbar," ujarnya.
Selain para penerima penghargaan, tampak hadir sejumlah tokoh nasional dan budayawan untuk memberikan sumbang saran terkait pembangunan daerah ke depan.
Mereka di antaranya ulama sepuh asal Sumbar Syafii Ma'rif. Ia memberikan masukan tentang bagaimana filosofi Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah menghadapi tantangan zaman yang selalu berubah.
Selanjutnya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan serta pakar pertanian dan kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Rokmin Dahuri. Ia memberikan pandangan dalam mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan Sumbar.
Selanjutnya, guru besar pertanian Universitas Andalas (Unand) Helmi yang memberikan pandangan untuk memaksimalkan potensi pertanian di Sumbar serta tokoh adat dan budayawan Yus Dt. Parpatiah yang memberikan pandangan bagaimana adat bisa menghadapi tantangan zaman.
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan masih banyak persoalan Sumbar yang perlu dibenahi dalam usianya yang ke-76.
"Angka kemiskinan Sumbar masih cukup tinggi yakni 6,56 persen, tingkat pengangguran terbuka 6,88 persen, dan indeks daya saing daerah berada pada urutan terbawah dengan skor 0,0208," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, dukungan semua pihak diperlukan dalam rangka mengatasi berbagai persoalan di Sumbar.
Baca juga: APBD Perubahan Sumbar 2021 Tetap Fokus Untuk Penanganan Dampak Covid-19
"Butuh usaha bersama untuk mewujudkan Sumbar madani yang sejahtera," ujarnya. [den/pkt]