Pasaman, Padangkita.com — Setiap orang mempunyai potensi yang sangat besar menjadi pelaku dan korban ujaran kebencian. Untuk itu, warga diminta tetap menjaga etika saat berada di dunia maya.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pasaman, Williyam Hutabarat saat menjadi narasumber webinar Kominfo RI, Jumat (27/8/2021).
“Dampak negatif dari media sosial tersebut, dapat membuat korban trauma dan tidak menggunakan media sosial lagi,” katanya.
Baca juga: Jenis Aplikasi Menguntungkan di Era Digital, Ini Pembahasan Lengkapnya
Alasan terjadinya ujaran kebencian antara lain, kata Wiliyam, merasa punya otoritas terhadap orang lain, merasa tidak akan dikenali, tidak kuatnya landasan hukum di Indonesia, dan minimnya legislasi terkait.
“Pentingnya detoks media sosial agar terhindar dari kecanduan yang mengakibatkan stress dan memikirkan hal yang belum terjadi,” ujarnya.
Dia mengajak warganet Pasaman untuk memperbanyak kegiatan yang produktif di sosial media.
“Jangan asal memposting konten, tak perlu detail mencantumkan informasi, selalu waspada dan tidak langsung percaya, serta jaga etika,” pungkasnya.
Turut menjadi narasumber pada kegiatan itu, Founder of Sobat Cyber Indonesia, Al Akbar Rahmadillah, Kepala SMAN 1 Lubuk Sikaping, Eliza, dan Founder Suara Millenials, Citra Wahyuni serta Key Opinion Leader oleh seorang konten kreator, Sevira Elda. [*/pkt]