Padang, Padangkita.com – Andani Eka Putra mengungkap fakta tentang varian Covid-19 yang telah menyebar di Sumatra Barat (Sumbar). Dari penelitiannya, setidaknya telah 3 mutan menginfeksi warga Sumbar.
Tenaga Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) ini mengungkapkan, penyebaran tiga jenis varian Covid-19 tersebut berdasarkan penelitian pemeriksaan sampel spesimen dan perkembangan kasus Covid-19 di Sumbar
“Terdapat 3 pola varian virus yang identik dengan 3 puncak perkembangan pandemi di Sumbar, yaitu Agustus-November 2020 mutan D614G, April - Mei 2021 mutan B.1.466.2 dan Juni-Agustus 2021 mutan Delta,” kata Andani dalam keterangan tertulis tentang evaluasi Covid-19 dan vaksinasi di Sumbar, Senin (20/9/2021).
Kini, kasus kasus harian Covid-19 telah jauh menurun. Data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar menyebutkan, kasus harian pada Minggu (19/9/2021) sebanyak 32 orang. Secara kumulatif jumlah total kasus Covid-19 di Sumbar menjadi 88.786 orang.
Sementara pasien yang sembuh mencapai 84.655 orang atau 95,35 persen dari total kasus. Jumlah pasien yang meninggal dunia 2.084 orang atau 2,35 persen dari total kasus. Kemudian, kasus aktif atau pasien yang masih dirawat dan isolasi sebanyak 2.047 orang atau 2,31 persen dari total kasus.
Meski begitu, Andani yang juga Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) mengingatkan, pandemi Covid-19 belum selesai.
Bukan tidak mungkin, kata Andani, muncul varian-varian baru Covid-19. Selain itu, gelombang-gelombang berikutnya juga berpotensi terjadi. Sebab, di sejumlah negara kasus Covid-19 kembali melonjak.
Penurunan kasus yang terjadi di Sumbar, kata Andani, lebih karena herd immunity varian dan viral competition.
“Viral competition dibuktikan dengan tertekannya B1.4662 oleh Delta. Herd immunity varian dibuktikan dengan data saat proporsi mencapai 100%, kasus akan cenderung turun,” terang Andani.
Upaya penanggulangan Covid-19 di Sumbar, lanjut Andani, terlihat masih kurang optimal.
“Kasus memang menurun, namun konsekuensi yang ditanggung adalah besarnya angka kematian, khususnya yang tidak tercatat di luar rumah sakit. Jadikanlah ini pelajaran untuk perbaikan ke depan,” ingat Andani.
Baca juga: Evaluasi Covid-19 di Sumbar, Andani: Kasus Turun Bukan Karena Prokes dan Vaksin
“Perkembangan Covid-19 masih mungkin terjadi, oleh sebab itu fondasi pengendalian harus dibangun, dengan konsep pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dan penegakan hukum dalam menjamin Prokes dijalankan dan 3T dilaksanakan dengan baik.” (*/pkt)