Padang, Padangkita.com - Ustaz Abdul Somad atau UAS memberikan tanggapan terkait konversi Bank Nagari dari sistem bank konvensional menjadi Bank Umum Syariah.
Menurutnya, perjuangan konversi Bank Nagari dari sistem konvensional ke syariah merupakan ujian iman bagi masyarakat Sumatra Barat (Sumbar).
"Kalau kendala dari proses konversi ini adalah khawatir akan mengakibatkan kerugian maka ini adalah ujian bagi iman masyarakat Sumbar," ujarnya saat bersilaturahmi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di Kota Padang, Kamis (26/8/2021).
Dia mengatakan jika iman sudah kuat maka tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan sistem riba dan beralih ke sistem syariah karena Allah sudah menjamin rezeki hamba-Nya.
"Ada 90 ayat dalam Al-Quran yang mengatakan Allah sudah menetapkan dan menjamin rezeki itu," sebut penceramah kondang itu.
Sebaliknya ada pula satu ayat dalam Al-Quran yang mengatakan setan itu menjanjikan kefakiran.
"Mungkin yang takut rugi, yang takut jadi fakir jika memilih sistem syariah itu masih terbujuk rayuan syetan yang disebut Al Baqarah Ayat 268 itu," jelasnya.
UAS mengatakan untuk beralih pada sistem syariah itu tidak bisa dimulai dari atas dengan aturan yang dibuat oleh gubernur atau bupati/wali kota. Tetapi harus ada kesadaran dari masyarakat.
Dia menyarankan untuk menggaungkan ekonomi syariah dengan menggandeng semua penceramah, tokoh agama, majlis taklim, dan organisasi keagamaan agar secara terus-menerus menyampaikan keunggulan ekonomi syariah dalam setiap ceramah.
"Kalau semua sudah bergerak. Setiap masjid dan majlis keilmuan terus membahas ekonomi syariah diharapkan masyarakat bawah akan mulai sadar, lalu menuntut untuk mengarah pada sistem syariah," terang UAS.
Selanjutnya, ia mengatakan amal dari gubernur, bupati/wali kota bukan hanya salat dhuha, bukan sekadar tahajud, atau membaca Al-Quran. Itu amal yang biasa.
"Amalnya, ijtihadnya adalah konstitusional. Mengubah dari konvensional ke syariah itu adalah kontitusional," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, UAS berpesan agar kepala daerah yang sedang memperjuangkan konversi Bank Nagari untuk tidak terlalu memikirkan bully yang dialamatkan kepada mereka. Bagaimanapun hebatnya orang, bahkan Nabi Muhammad pun kena bully.
"Karena itu teruslah berjuang. Jangan pikirkan apa kata orang," katanya.
Sebelumnya, Mahyeldi mengatakan Pemerintah Provinsi Sumbar memang tengah berjuang untuk melakukan konversi Bank Nagari dari konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Dalam RUPS sudah disepakati paling lambat sudah terlaksana pada Januari 2023.
Lebih lanjut, dia mengatakan UAS telah menjadi inspirasi baginya untuk membuat program pembangunan terutama yang menyangkut daerah terisolasi.
"Kalau UAS dua kali sebulan masuk ke pedalaman. Kami pun mencontoh itu. Minimal dua kali setahun Gubernur dan Wakil Gubernur turun langsung ke daerah-daerah terisolsasi yaitu pada akhir tahun dan pada Idul Adha," ujarnya. [fru/pkt]