Padang, Padangkita.com – Sepintas tidak ada yang janggal ketika melewati rumah besar di Jalan Sudirman, Kota Padang tersebut. Karena mungkin menganggap kesibukan pekerja bangunan yang ada di sekitar rumah hanya merenovasi rumah biasa.
Namun, pekerjaan yang dilakukan pekerja tersebut sebetulnya adalah proyek pemerintah. Sebab, rumah itu bukan rumah warga biasa. Tetapi rumah dinas Ketua DPRD Sumatra Barat (Sumbar).
Renovasi yang dilakukan pekerja bangunan tersebut bernilai Rp5,69 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021. Namun, meski pekerjaan itu adalah proyek pemerintah, memang tidak terlihat pengumumannya.
Padangkita.com yang melihat langsung ke lokasi rumah dinas tersebut Jumat (20/8/2021) sore, tidak menemukan plang proyek atau papan nama proyek yang seharusnya berisi tentang izin proyek, keterangan tentang kontraktor atau penyedia jasa, nilai dan sumber anggaran, serta waktu pelaksanaan.
Saat Padangkita.com bertanya kepada salah seorang pekerja, mereka mengaku belum mengetahui terkait pemasangan plang proyek tersebut.
“Saya kurang tahu, soalnya pimpinan (mandor) tidak ada di sini,” ujar pekerja tersebut.
Anggota DPRD Sumbar Hidayat menyebut, pengerjaan renovasi rumah dinas Ketua DPRD Sumbar itu telah dimulai beberapa pekan lalu. Dia menjelaskan, yang direnovasi bukan bangunan utama rumah dinas, tetapi bangunan yang ada di belakang yang masih satu kawasan dengan rumah dinas.
Di lokasi, Padangkita.com melihat pekerjaan yang dilakukan seperti membangun bangunan baru. Para pekerja nampak sedang menimbun dan meratakan tanah. Beberapa pekerja tengah memasang buis beton berbentuk bulat. Buis beton tersebut ditanamkan beberapa lapis ke dalam tanah.
Di lokasi juga terlihat satu unit alat berat terparkir. Kawasan rumah dinas yang sedang direnovasi tersebut dipagari dengan seng gelombang,
Hidayat menyebutkan, bangunan yang direnovasi itu natinya untuk akan digunakan sebagai tempat pertemuan dan penerimaan tamu. Selain itu juga difungsikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Meski begitu, proyek renovasi ini menjadi sorotan masyarakat, karena berjalan di tengah kondisi keuangan daerah yang terbatas dalam pandemi Covid-19. Lagi pula, renovasi gedung tersebut sebetulnya juga tidak terlalu urgen untuk segera dikerjakan. [mfz/pkt]