Padang, Padangkita.com – Rektor Universitas Andalas (Unand) Yuliandri buka-bukaan soal bantuan atau dukungan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) untuk Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran (FK) Unand.
Yuliandri mengungkapkan sejak awal beroperasinya laboratorium tersebut pada Maret 2020, operasionalnya memang didukung oleh Pemprov Sumbar melalui anggaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar.
"Namun, di pertengahan jalan, kebutuhan operasional dianggarkan oleh Pemprov Sumbar dalam bentuk hibah," kata Yuliandri dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Minggu (7/8/2021).
Anggaran hibah tersebut, jelas Yuliandri, meliputi operasional laboratorium bulan Oktober-Desember 2020 sebesar Rp9,25 miliar.
"Namun, prosesnya berjalan sangat lambat dan tidak terealisasi sampai akhir tahun 2020," kata Yuliandri.
Yuliandri menjelaskan, dana hibah Pemprov Sumbar baru masuk ke rekening Unand pada tanggal 7 Mei 2021. Setelah itu, dilakukan proses penganggaran di internal Unand.
Proses ini, kata Yuliandri, memakan waktu cukup lama karena harus menunggu revisi anggaran di pusat lantaran adanya penggabungan Kemristek ke Kemendikbud.
"Oleh sebab itu, utang operasional 2020 melalui hibah tersebut baru bisa diproses untuk dilunasi pada bulan Agustus ini," imbuhnya.
Baca juga: Tanggapan Gubernur Mahyeldi soal Laboratorium Unand Buka Donasi karena Belum Ada Anggaran Pemprov
Selain dana operasional, Pemprov Sumbar juga memberi dukungan anggaran pengembangan laboratorium PDRPI FK Unand sebesar Rp5 miliar.