Padang, Padangkita.com - Ratusan anak muda yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Padang menggelar aksi unjuk rasa di persimpangan jalan depan Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (28/7/2021).
Mereka memprotes kebijakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Padang yang menjadi Ibu Kota Provinsi Sumbar. Hal tersebut karena penerapan PPKM dianggap merugikan usaha mereka.
Massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sumbar Terdampak PPKM, mengenakan baju didominasi berwarna hitam.
Mereka berdiri di bundaran dan pinggir jalan di persimpangan itu. Selain membawa spanduk yang berisi tulisan yang menyampaikan aspirasi mereka, massa aksi juga membawa bendera putih yang merupakan simbol menyerah.
"Yang ada di sini adalah Aliansi Masyarakat Terdampak PPKM terdiri dari para pelaku coffee shop, PKL, penggiat seni, dan beberapa masyarakat lapisan bawah lainnya. Ini adalah suara dari masyarakat kita sebenarnya. Dan saat ini yang bergerak adalah coffee shop lebih tepatnya," ujar Heru, salah seorang perwakilan massa aksi.
Dia menyampaikan, mereka menolak kebijakan pembatasan yang dikeluarkan pemerintah. Hal tersebut karena membuat usaha mengalami penurunan pendapatan, bahkan ada yang gulung tikar.
"Ini merugikan kita semua. Akibat PPKM, beberapa UMKM pendapatannya menurun hingga 60 persen, bahkan ada yang gulung tikar. Itu yang kita perjuangkan saat ini," ungkapnya.
Tujuan aksi ini yaitu untuk menyampaikan kepada pemerintah bahwa nasib UMKM di Kota Padang sedang tidak baik-baik saja. Mereka menggelar aksi sekarang karena tidak tahan lagi dengan kebijakan pemerintah tersebut.