Payakumbuh, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh memastikan Proses Belajar Mengajar (PBM) Tatap Muka akan ditunda hingga capaian program vaksinasi 75 persen, meskipun saat ini daerah itu berada di zona kuning.
Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi menyebutkan, penundaan PBM Tatap Muka juga mewanti-wanti adanya Varian Delta.
"Kami sudah sepakat dengan Bapak Kapolres agar PBM tatap muka belum dibolehkan atau ditunda dahulu, sampai kita mencapai level herd immunity. Walaupun saat ini kita sudah zona kuning, tapi daerah sekitar berada di zona oranye dan zona merah, ini langkah antisipasi kita supaya anak-anak kita aman dari paparan Covid-19, apalagi varian delta ini ganas, riskan sekali," ujar Riza dikutip dari situs resmi milik Pemko Payakumbuh, Minggu (11/7/2021).
Dijelaskan Riza, level herd immunity itu akan terbentuk jika capaian vaksinasi sudah 75 persen.
"Jika sudah tercapai dan banyaknya tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah divaksin, maka kebijakan untuk membolehkan sekolah tatap muka berkemungkinan besar bisa diambil, tapi itu juga setelah dilakukan evaluasi oleh Satgas Covid-19," ungkapnya.
Ditegaskan Riza, jika ada yang menentang kebijakan kali ini, tidak akan dihiraukan. Karena dia menilai bahwa kebijakan yang diambil demi memikirkan rakyat agar selamat.
"Biarlah, kita khawatir nanti kejadian di kita seperti di luar daerah. Lihat di Pulau Jawa, kasusnya meledak dan tak terkendali, ngeri, bisa habis kita. Memang karena kebijakan ini kita akan dimaki-maki, tetapi kita memikirkan bagaimana rakyat selamat," ucapnya.
Untuk PBM pada 12 Juli 2021, kata Riza, akan dilaksanakan secara daring selama dua minggu. Lalu, akan dievaluasi.
"Kebijakan ini (sekolah daring) kita putuskan karena masih banyak pengajar atau guru yang belum divaksin, termasuk juga siswanya, karena saat ini umur 12 tahun sudah boleh divaksin," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah IV, Aricun mengatakan, meskipun untuk tingkat SMA, SMK dan SLB berada di bawah provinsi, tapi keputusan belajar tatap muka di tengah pandemi ini mengikuti keputusan masing-masing daerah.
"Jika vaksin banyak tersedia, kami mengusulkan agar petugas turun ke SMA, SMK, dan SLB untuk jemput bola melaksanakan vaksinasi kepada guru dan siswa berusia 12 tahun keatas. Dengan begitu, menurut data kami, bakal ada 12.000 vaksin yang bisa tersalurkan hanya dari lingkungan SMA, SMK, dan SLB yang ada di Kota Payakumbuh," ujarnya.
Lalu, Kepala Kantor Kemenag Payakumbuh, Ramza Husmen menyampaikan, jika PBM dilaksanakan secara daring, madrasah sudah bersedia dan pelaksanaannya juga sudah dipersiapkan.
Baca juga: Sebut Animo Masyarakat Tinggi untuk Divaksin, Kadinkes Payakumbuh: Semoga Segera Zona Hijau
“Yang jelas, kami memastikan tenaga pendidik kami sudah divaksin bila sekolah tatap muka diperbolehkan,” katanya. [*/zfk]