Painan, Padangkita.com - Divaksin bukan berarti kita bisa bebas sebebas-bebasnya dari Virus Corona (Covid-19). Namun, vaksin hanyalah salah satu ikhtiar untuk memperkuat imun tubuh dan jika terpapar Corona, akibatnya tidak terlalu parah.
Serangan Virus Corona sudah sangat meluas. Bahkan, ia tidak mengenal jabatan, profesi dan lainnya. Kini, tenaga kesehatan, dokter, perawat terserang Covid-19, termasuk para petani yang hanya memiliki riwayat perjalanan di sekitar kampungnya saja.
Meskipun demikian, ternyata masih banyak masyarakat terpengaruh hoaks di media sosial soal Virus Corona dan Vaksin Covid-19.
Akibatnya, angka vaksinasi lamban, apalagi di Sumatra Barat (Sumbar) yang masuk provinsi terendah angka vaksinasi di Indonesia.
Terlepas dari itu semua, ada cerita menarik dari seorang dokter yang juga merupakan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zein Painan, Pesisir Selatan (Pessel).
Namanya Sutarman, ia dilaporkan positif Covid-19 setelah divaksin dan selama ini ia mengaku juga menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covud-19 dengan ketat.
Dengan demikian, Sutarman menegaskan dan mengimbau masyarakat untuk tidak menganggap sepele Covid-19.
Menurut Sutarman, Vaksin Sinovac yang disuntikkan ke tubuhnya pada 18 Januari 2021 lalu ikut andil menolong nyawanya dan memberikan pertolongan ketika ia dinyatakan positif Covid-19.
Atas dasar itu, Sutarman mengaku sangat bersyukur bahwa ia positif Covid-19 setelah divaksin.
Diceritakan Sutarman, setelah dinyatakan positif Civid-19, ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Padang, dengan kategori sedang.
Selalu Patuhi Prokes dan Tetap Positif Covid-19
Sutarman mengaku dan tidak menyangka akan positif Covid-19, meskipun selama ini ia telah mematuhi prokes Covid-19 secara ketat.
Bahkan, kata Sutarman, saat berada di rumah sakit dan saat beraktifitas di luar, ia selalu memakai masker, sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.
Tapi, tanpa disadari, Covid-19 masih dapat menyerang tubuhnya.
"Saya mengalami batuk hebat dan dirawat di rumah sakit M Djamil Padang. Secara medis, saya termasuk klinis kritis. Diagnosanya sudah masuk sedang hampir berat. Namun, semangat yang saya miliki dan berkat dukungan dari kawan-kawan tetap melakukan perjuangan. Saya ingin hidup sehat," ucap Sutarman kepada Padangkita.com, Senin (21/6/2021) di Painan.
Sutarman menuturkan, sebelum terpapar Covid-19, dirinya selalu displin menerapkan protokol kesehatan. Namun tidak tau mengapa, virus datang dari hal yang tak diduga dan membuatnya dinyatakan Positif Covid-19.
Dia beralasan, kesembuhan dirinya dari Covid-19 juga berpengaruh besar setelah vaksin masuk ke dalam tubuhnya. Alhasil, dia tetap bertahan hidup dan kembali beraktivitas seperti biasa.
"Untung saya sudah divaksin. Kalau tidak, saya tidak tau apa yang terjadi. Saya disupport oleh kawan-kawan. Dan terus berjuang menguatkan imun tubuh. Kemudian, saya selalu meminta perlindungan dan permohonan kesehatan kepada yang Maha Kuasa," paparnya.
Lanjut dia, vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan dapat menambah daya tahan tubuh dari serangan penyakit. Dia menilai, tingkat kesembuhan terpapar Covid-19 setelah menjalani vaksinasi sangat tinggi.
"Ini bukti bagi diri saya. Setelah vaksin saya terpapar Covid-19. Namun, atas perjuangan dan sudah menjalani vaksinasi, saya berhasil sembuh," ulasnya.
Lalu, Sutarman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan. Siapapun orangnya, baik pejabat ataupun rakyat biasa dapat diserang Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi yang diprogramkan pemerintah secara nasional merupakan salah satu bentuk kepedulian negara terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat.
"Ayo, jangan takut divaksin. Vaksin sangat aman dan tidak berbahaya. Sayangi diri dan keluarga kita. Jangan pula terpengaruh hoaks atau berita yang tidak benar," katanya. [nik/zfk]