Painan, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat pembangunan jembatan gantung Dusun Salak Jalamu, di Kenagarian IV Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas.
Wakil Bupati Pessel, Rudi Hariyansyah mengatakan, kesulitan masyarakat menyeberangi sungai pasca banjir bandang yang menghantam jembatan gantung itu hingga ambruk memerlukan penanganan sesegera mungkin.
"Kita dorong BNPB untuk percepatan pembangunan jembatan itu. Proposalnya sudah disampaikan. Mungkin dananya saja yang belum cair," ujar Rudi, Senin (21/6/2021).
Menurut Rudi, Pemkab Pessel hanya mengandalkan bantuan BNPB untuk membangun jembatan itu, karena di tengah Pandemi Covid-19, keuangan daerah terbatas.
"Jembatan itu ambruk karena bencana. Jadi, lebih baik BNPB yang atasi, karena proposalnya sudah masuk. Kalau tidak juga, ya kita akan pakai APBD," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan kepala keluarga yang tinggal di Dusun Salak Jalamu, Kenagarian IV Koto Hilia kesulitan menyeberangi sungai dalam beraktivitas ke luar kampung.
Tak hanya itu, para pelajar juga kerap basah kuyup saat melintasi aliran sungai yang terkadang deras. Bahkan, pelajar di dusun tersebut, terpaksa tidak pergi ke sekolah saat intensitas hujan tinggi.
Bukan hanya soal sekolah, ketiadaan jembatan penghubung mengganggu ekonomi masyarakat di Dusun Salak. Kesulitan yang dirasakan warga ketika akan mengangkut hasil perkebunan ke pasar.
Baca juga: Masyarakat Nagari IV Koto Hilia Minta Jembatan Gantung yang Ambruk, Segera Dibangun Lagi
Tahun 2020, tim dari BNPB bersama BPBD Pesisir Selatan dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah meninjau lokasi tersebut. [nik/zfk]