Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Gubernur Mahyeldi ajak masyarakat untuk jaga hutan dan konsumsi madu.
Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Senin (17/06/2021).
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang langsung bertindak sebagai inspektur upacara tersebut menekankan pentingnya untuk menjaga lingkungan.
"Setiap tahunnya, HLHS diperingati pada 5 Juni. Tahun ini, puncak peringatannya dipusatkan di Pakistan. HLH ke-47 tahun ini mengambil tema Restorasi Ekosistem," ujarnya.
Tema restorasi ekosistem juga sejalan dengan semangat dan upaya Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan.
Sejumlah upaya tersebut di antaranya restorasi dan rehabilitasi hutan dan kawasan guna mendukung upaya mengatasi krisis perubahan iklim. Kemudian, memastikan pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
"Inilah momen kita. Kita tidak bisa mengembalikan waktu. Tapi kita bisa mengembalikan kondisi lingkungan, melalui berbagai aktivitas positif dalam menjaga dan merawat lingkungan. Kita adalah generasi yang berdamai dengan alam," ucapnya.
Tema ini berkaitan dengan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah mendeklarasikan tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB Restorasi Ekosistem (UN Decade on Ecosystem Restoration).
Berdasarkan literatur dan informasi dari berbagai ahli, dalam sepuluh tahun ke depan merupakan periode terpenting untuk mencegah bencana akibat perubahan iklim, serta untuk menjaga keanekaragaman hayati.
Dekade restorasi ekosistem juga untuk mencegah, menghentikan, dan membalikkan degradasi ekosistem di seluruh dunia. Peringatan HLH tahun ini saatnya untuk dapat melakukan penyesuaian berpikir dan bertindak.
Pemerintah juga menempuh upaya dalam pemulihan ekonomi nasional, melalui kegiatan padat karya, penanaman serta rehabilitasi mangrove dan restorasi gambut.
Restorasi hutan pun dilakukan untuk mengatasi krisis lingkungan elemen udara, air dan tanah/tutupan lahan. Yang tidak kalah penting yaitu restorasi kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
"Melalui momentum Hari Lingkungan Hidup ini, diharapkan dapat menambah semangat kita untuk senantiasa terus memperbaiki diri dalam berperilaku adil terhadap lingkungan," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Mahyeldi menuturkan lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan para pemangku kepentingan, khususnya di tingkat lokal, sehingga masyarakat berdaya dalam mengatur dan mengelola lahan tempat mereka dengan lebih baik.
Pemberdayaan masyarakat berkontribusi memajukan solusi lokal dan mendorong partisipasi aktif dalam restorasi ekosistem.
"Jika lingkungan rusak dan tidak terjaga dengan baik, maka akan hancurlah daerah kita. Untuk itulah, kepada kita semua betul betul harus jaga lingkungan. Dimulai dari tempat tinggal dan lingkungan kita sendiri. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli," ajaknya.
Selain itu, Mahyeldi juga mengajak masyarakat Sumbar untuk mengkonsumsi madu dan budidaya lebah galo galo untuk menjaga kelestarian alam, mengajak masyarakat menjaga hutan dan tanaman, karena lebih ini makannya daun apa saja yang ada di hutan.
"Untuk memprioritaskan mengkonsumsi madu, yang dihasilkan oleh peternak madu di Sumbar ini yang dinamakan dengan madu galo-galo. Madu ini memiliki kualitas yang sangat baik karena melarutkan banyak zat zat yang bermanfaat bagi tubuh kita termasuk juga sebagai antioksidan," ungkapnya.
Baca Juga: Sumbar Diingatkan Soal Bonus Demografi, Tak Dimanfaatkan Bisa Jadi Ancaman
Menurutnya, dengan meminum madu galo-galo juga bisa untuk pengobatan covid-19 dan menyehatkan badan dan imunitas sehat dengan minum madu ini. Dengan gerakan minum madu asli ini maka warga Sumbar menjadi sehat dan pejabat pejabat Sumbar juga sehat. [*/fru]