Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Wali Kota Genius Umar ajak generasi terbaik Pariaman untuk ikuti seleksi Pelayaran Muhibah Budaya
“Kita berharap dengan terbatasnya peserta dalam mengikuti festival ini, yakni hanya sebanyak 5 orang, dan itu merupakan putra-putri terbaik Kota Pariaman, yang nantinya akan mengharumkan nama Kota Pariaman dan Sumatra Barat," ujar Genius, Senin (7/6/2021).
Tak kalah penting, lanjut Genius, kegiatan itu mampu menjadi motivasi bagi diri pribadi untuk lebih menghargai nilai dan makna perjuangan dalam sejarah perdagangan rempah-rempah yang mampu membawa interaksi dan pertukaran nilai-nilai, penyebaran agama, persilangan budaya, kesenian dan keberagaman di negeri ini.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengirim surat nomor 4236/F.F5/KB.04.06/2021 tanggal 10 Mei 2021, kepada Gubernur Sumbar, Bupati/Wali Kota se-Sumbar serta Rektor Perguruan Tinggi Negeri/Swasta untuk rekrutmen peserta Pelayaran Muhibah Budaya jalur rempah.
Pelayaran Muhibah Budaya dan festival jalur rempah akan dilaksanakan pada 17 Agustus-28 Oktober 2021, di mana Sumatra Barat menjadi salah satu dari 13 titik jalur rempah di Indonesia yang akan dilalui menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci.
Peserta Pelayaran Muhibah Budaya jalur rempah itu sendiri merupakan putra-putri Indonesia yang berusia 17-24 tahun yang akan menjadi perwakilan dari setiap Provinsi di Indonesia yang berjumlah sebanyak lima orang. Pendaftaran paling lambat tanggal 10 Juni 2021 pada link http://bit.ly/juknismuhibah. Atau untuk info selengkapnya, bisa menghubungi nomor kontak handphone di 08127088758 dan 08116943633.
Sebagai gambatan, rempah-rempah pernah mengharumkan Nusantara. Negeri ini pernah menjadi pemain penting dan pemasok utama dalam perdagangan dunia, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara.
Jalur rempah telah menciptakan simpul-simpul ke-indonesiaan antar-wilayah di Nusantara dan menempatkan Indonesia sebagai wilayah strategis dalam perdagangan dunia.
Perdagangan cengkeh, pala, dan lada menjadi wahana interaksi antar berbagai suku dan etnik di Indonesia. Perdagangan rempah-rempah membawa interaksi dan pertukaran nilai-nilai, penyebaran agama, persilangan budaya, kesenian, sastra, gastronomi, dan sebagainya.
Baca Juga: Wako Pariaman Genius Umar Terima Penghargaan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3 dari BPKP RI
Dalam rangka merevitalisasi hubungan historis tersebut, Muhibah Budaya merupakan sebuah platform untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya serta diplomasi budaya di dalam dan luar negeri, serta memaksimalkan pemanfaatan Cagar Budaya (CB) dan Warisan Budaya Takbenda (WBTb). (*/pkt)