Kisah Sedih Raditya Alvaro, Kanker Tulang Mengubur Mimpinya Jadi Pesepak Bola, Kini Berharap Dukungan Dermawan

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Alvaro sekarang sama sekali tidak bisa berjalan, untuk aktivitas ke kamar mandi pun ia harus digendong oleh sang ayah

Padang, Padangkita.com – Nasib tragis dialami oleh remaja bernama Raditya Alvaro. Sempat bersinar, kini Alvaro justru terbaring lemah, akibat kanker tulang yang dideritanya.

Kaki sebelah kanan pesepak bola remaja itu membengkak persis di lututnya. Kaki yang sebelumnya mengantarkan ia ke berbagai turnamen sepak bola itu juga yang kini membuatnya tergeletak tak berdaya.

Alvaro sekarang sama sekali tidak bisa berjalan, untuk aktivitas ke kamar mandi pun ia harus digendong oleh sang ayah.

Sebagai pesepak bola junior, Alvaro pernah mengharumkan nama Sumbar saat meraih Piala Menpora di Palembang tahun 2019. Ia dan timnya meraih juara ketiga untuk kategori antar-sekolah sepak bola.

Mendampingi Alvaro di Palembang, Amrizal ayah Alvaro mengatakan, waktu itu sudah melihat gejala anaknya kepayahan saat berlari. Setelah dua bulan kembali dari Palembang diketahui ada benjolan di lutut kanan Alvaro.

Ketika dibawa ke dokter diketahui ada keretakan pada tulang lutut remaja 16 tahun itu. Ia kemudian diminta untuk berhenti sementara main sepak bola.

“Awal Alvaro di waktu bermain terlihat kakinya sudah payah susah untuk berlari. Setelah dua bulan kemudian ada benjolan di bawah lutut. Awalnya dinyatakan retak, diminta istirahat,” kata Amrizal kepada Padangkita.com pada Selasa (27/04/21).

Makin lama benjolan tersebut bukannya mengempis, namun berkembang menjadi sel kanker atau osteosarcoma. Pembengkakan itu terus berkembang hingga sekarang seukuran kepala.

“Lama kelamaan makin membesar kemudian di-rontgen lagi dan dinyatakan kanker tulang.”

Setelah itu, Alvaro menjalani pengobatan kemoterapi. Selama pengobatan di rumah sakit biaya pengobatan Alvaro menggunakan biaya dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Namun tidak semua bisa ditanggung BPJS, ada beberapa obat ditanggung pribadi oleh orang tua.

Dua kali kemoterapi pengobatan Alvaro dihentikan karena kondisi fisik Alvaro drop. Setelah kemoterapi pada bulan November 2020, ia sama sekali tidak bisa berjalan. Kemudian Amrizal meminta kepada dokter untuk dilakukan tindakan operasi.

“Dokter tidak bisa memastikan, di meja operasi saja diketahui apakah bisa diangkat saja atau harus diamputasi,” cerita Amrizal.

Ia tidak bisa membayangkan jika anaknya harus kehilangan kaki dan mengubur mimpinya menjadi pesepak bola profesional.

Alvaro kini menjalani pengobatan alternatif dengan minum ramuan herbal, namun hingga kini upaya tersebut belum menampakkan hasil. Tubuh Alvaro kian kurus, kontras dengan benjolan di kakinya yang kian hari makin membesar.

“Kini apa saja yang dimakan diserap oleh sel kanker,” kata Amrizal.

Amrizal sehari-hari bekerja sebagai penjaga depot air minum isi ulang di Sungai Lareh. Saat ini ia meminta uluran tangan dermawan untuk pengobatan yang lebih baik untuk Alvaro.

“Harapan kami Alvaro bisa sembuh dan beraktifitas kembali. Ia dapat berobat yang lebih bagus alat dan pelayanannya, namun hal tersebut membutuhkan biaya yang besar seperti ke luar negeri. Kami kesulitan biaya, mungkin ada dermawan yang bisa mewujudkan impian kami sekeluarga,” harapnya.

Sama halnya dengan doa sang ayah, penggemar Asnawi Mangkualam itu berharap ia kembali dapat berjalan dan main sepak bola kembali.

“Saya ingin kaki saya cepat sembuh dan sehat. Sehingga dapat beraktivitas kembali,” kata Alvaro. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Tags:

Baca Juga

Kunjungi Bukittinggi, Youtuber Mgdalenaf Kagumi UMKM Kuliner Ayam Pop
Kunjungi Bukittinggi, Youtuber Mgdalenaf Kagumi UMKM Kuliner Ayam Pop
Padangkita.com: Nama Terpendek Sedunia, Pengacara, Limpauluh Kota,
Kisah Perempuan Asal Sumbar Punya Nama Terpendek Sedunia, Kalahkan Warga Prancis dan Pernah Diminta Ganti Nama
Kisah Anak Kurang Mampu di Bungus Lulus ITB yang Dibantu Andre Rosiade Rp30 Juta
Kisah Anak Kurang Mampu di Bungus Lulus ITB yang Dibantu Andre Rosiade Rp30 Juta
Mimpi Menjadi Kenyataan: Janda Tiga Anak di Batu Gadang Terima Rumah Baru dari UPZ Baznas Semen Padang
Mimpi Menjadi Kenyataan: Janda Tiga Anak di Batu Gadang Terima Rumah Baru dari UPZ Baznas Semen Padang
Syafirman di warung makanan (cafe) yang dikelilingi cabai rawit di Pantai Pauh, Pariaman. [Foto: Diskominfo Pariaman]
Kisah Sukses Syafirman, Usaha Warung dan Bertanam Cabai Rawit di Pantai Pauh Pariaman
Peranan Masjid Tuo Ampang Gadang ketika Perang Padri yang Dipimpin Tuanku Imam Bonjol
Peranan Masjid Tuo Ampang Gadang ketika Perang Padri yang Dipimpin Tuanku Imam Bonjol