Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Program SAGASAJA telah dilaksanakan oleh Pemko Pariaman sejak Tahun 2018
Pariaman, Padangkita.com- Beragam cara dilakukan Pemerintah Kota Pariaman untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya dengan Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SAGASAJA).
Program SAGASAJA salah satu cara untuk memberikan kesempatan pada putra putri terbaik Kota Pariaman mengenyam pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi.
Program SAGASAJA telah dilaksanakan oleh Pemko Pariaman sejak Tahun 2018. Pada tahap pertama tersebut ada 10 orang putra putri terbaik Kota Pariaman yang dikuliahkan di Politeknik Negeri Padang (PNP).
Susi Sepriani (21 tahun) salah seorang mahasiswa PNP yang mengikuti program unggulan Kota Pariaman ini.
Saat ini ia tengah menuntaskan mata kuliahnya di semester akhir Perguruan Tinggi dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik.
“Alhamdulillah berkat program unggulan Pemko Pariaman SAGASAJA, saya bisa kuliah hingga sekarang sudah memasuki semester akhir perguruan tinggi,“ ungkapnya, Senin (26/4/2021).
Susi mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan di PNP dengan jurusan D3 Bahasa Inggris. Ia mengaku, banyak bantuan yang diterima melalui program SAGASAJA, mulai dari pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) sampai uang saku Rp500 ribu/bulan.
“Awalnya kepala desa memberikan informasi bahwa ada program SAGASAJA untuk warga Kota Pariaman yang tidak mampu melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi, “ cerita anak dari seorang petani ini.
Kemudian, setelah semua proses dan persyaratan dipenuhi, Susi ditemani sang ibu dan pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman untuk mengikuti ujian masuk PNP.
"Sampai akhirnya saya diterima di Politeknik tersebut," ulasnya.
Anak sulung dari tiga orang bersaudara ini tinggal di Desa Tungkal Selatan, Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman tidak menyangka bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi.
Sebab, melihat dan menimbang kondisi ekonomi keluarganya yang kurang mampu, apalagi sebagai anak tertua.
Ditambah lagi dua orang adiknya masih sedang duduk di bangku SMP dan balita yang banyak membutuhkan biaya.
"Namun dengan program SAGASAJA ini, saya kuliah dan bertahan bahkan saat ini sudah berada di semester akhir," tuturnya.
Sejak awal kuliah, ia mengaku selalu mendapatkan IPK di atas 3. Hal itu yang membuat Susi lebih bersemangat dan karena masih terus dibantu oleh Pemko Pariaman.
“Itu memang aturannya, apabila nilai menurun maka bantuan untuk sementara di stop sampai IPK kembali naik. Untuk semester satu 3,58, semester dua 3,48, semester tiga 3,71, semester empat 3,76 dan Semester enam 3,88," jelasnya.
Untuk mempertahankan dan meningkatan nilai tersebut, anak dari pasangan Zulpen Lubis yang bekerja sebagai petani dan Neliawati sebagai ibu rumah tangga ini punya trik tersendiri.
"Setiap malam saya selalu belajar, apabila saat libur dan membantu ayah ke ladang, saya juga sempatkan membaca. Apabila ada tugas dari dosen, saya akan selalu kerjakan dari awal sehingga untuk mengumpulkan tugas tersebut saya berusaha untuk secepatnya dan tidak menunggu batas akhir pengumpulan,“ terangnya.
Bantuan lain juga diperoleh oleh mahasiswi yang saat ini sedang melakukan magang pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman.
Salah satunya untuk kuota belajar sampai saat ini sudah digratiskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Saya bertekad akan membantu keluarga nantinya untuk membiayai adik-adik sehingga mereka juga bisa lanjut keperguruan tinggi tanpa mengharapkan bantuan SAGASAJA lagi," harapnya.
Sehingga bantuan tersebut bisa diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Ia juga mengucapkan terima kasih tak terhingga atas bantuan yang telah diberikan Pemerintah Kota Pariaman.
Khususnya bagi Walikota Pariaman Genius Umar yang telah menjadikan SAGASAJA menjadi salah satu program unggulan di masa kepemimpinannya.
Baca juga: Wakil Wali Kota Pariaman Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah, Berikut Pesan Wapres
"Semoga ini menjadi penyemangat bagi adik-adik pelajar Kota Pariaman lainnya yang merasa kurang atau bahkan tidak punya biaya untuk kuliah. Jangan putus asa dan tetap semangat, terus berjuang dan gapailah cita - cintanya,“ tutupnya. [*/rna]