Berita Agam hari ini dan berita Sumbar hari ini: BKSDA Resor Agam akan memasang perangkap untuk menangkap harimau usai menyerang dua ekor kerbau di dua kawasan di Matur
Lubuk Basung, Padangkita.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam akan memasang perangkap untuk menangkap harimau usai menyerang dua ekor kerbau di dua kawasan di Matur, Kabupaten Agam.
Kepada Padangkita.com, Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra menjelaskan, pihaknya memasang dua perangkap yang terjadi di dua titik penyerangan kerbau warga yang mati dan terluka.
“Harimau itu kami prediksi masih berada di sekitar lokasi kejadian, kami pasang perangkap dengan umpan kambing,” katanya via pesan WhatsApp, Sabtu (17/4/2021) siang.
Ade menjelaskan, peristiwa penyerangan harimau tersebut terjadi pada Jumat (16/4/2021) pagi. Pihaknya mendapat laporan dari Kepala Jorong Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai terkait insiden tersebut.
“Dia melaporkan dua ekor kerbau milik warga dalam kondisi mati dan terluka yang diduga diserang satwa liar,” katanya.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kata Ade, kerbau tersebut diketahui milik Datuak Bagindo, 60 tahun dan Rajo Bentan, 55 tahun.
Kerbau milik Bagindo, katanya ditemukan dalam kondisi mati dengan luka cakaran dan gigitan pada bagian belakang tubuh. Sementara ternak milik Rajo Bentan mengalami luka pada bagian kaki belakang.
“Hasil idenfitikasi kami lapangan di dua lokasi tersebut, ditemukan jejak kaki satwa liar jenis Harimau Sumatera dengan ukuran telapak kaki sepanjang 11 sentimeter.
“Jarak lokasi kejadian dengan pemukiman warga berada lebih kurang lebih 100 meter,” katanya,” katanya.
Hingga saat ini, kata Ade sudah terdapat lima ekor kerbau dan tiga kambing milik warga di wilayah kerja BKSDA Resor Agam yang mengalami kejadian serupa diduga diserang harimau.
Baca Juga: 3 Kerbau Milik Warga Matur Agam Diduga Diserang Harimau Sumatra, 1 Mati 2 Luka-luka
“Kejadian itu telah terjadi sejak Maret dan September 2020, kemudian pada bulan Maret dan April 2021 ini kembali terulang. Sejauh ini sudah ada delapan kasus yang dilaporkan kepada kami,” imbuh Ade. [abe]