Padangkita.com - Konsumsi Bright Gas di Sumatera Barat terus meningkat. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I juga mencatat kenaikan mencapai 173 persen.
"Dari lima provinsi di bawah regional Pertamina MOR I, Provinsi Sumatera Barat berada di posisi kedua dalam konsumsi yakni kenaikan hingga 173 persen dari 1.129 tabung per hari di periode Satgas Naru tahun 2016 menjadi 3.087 tabung per hari," jelas General Manager Pertamina MOR I, Erry Widiastono, kemarin.
Sementara konsumsi terbesar selama periode Satgas Naru 2017 terjadi di wilayah Riau dengan kenaikan mencapai 1.016 persen atau sebesar 5.015 tabung per hari dari penyaluran pada periode sebelumnya yakni 449 tabung per hari.
Menurutnya, Bright Gas mampu memenuhi ekspektasi masyarakat yang mengharapkan produk gas yang berkualitas. Dilengkapi teknologi double spindel dengan keamanan ganda, membuat Bright Gas menjadi lebih aman untuk digunakan.
Selain itu, sambungnya, Bright Gas juga dilengkapi dengan Seal Cap Barcode yang bisa discan sehingga menjamin mutu dari isi produk dan tidak bisa dipalsukan.
"Ditambah lagi dengan tampilan yang lebih casual dan estetik membuat Bright Gas menjadi Primadona baru para Ibu zaman now," ujar Erry.
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I juga mencatat kenaikan konsumsi Bright Gas yang cukup signifikan di lima provinsi yang menjadi wilayah kerja dari Pertamina MOR I yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Ria pada masa satgas Natal 2017 dan tahun baru 2018.
Selama periode Satgas Naru 18 – 30 Desember 2017, Bright Gas mengalami kenaikan konsumsi menjadi 17.267 tabung per hari atau mengalami kenaikan hingga 206 persen dibandingkan dengan periode satgas Naru tahun 2016 yang hanya sebesar 5.636 tabung per hari di seluruh wilayah operasional Pertamina MOR I.
Erry mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja MOR I atas kepedulian terhadap elpiji berkualitas.
“Bright Gas telah berhasil mengambil hati masyarakat, hal ini terlihat dari data penyaluran Bright Gas yang mengalami kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya, terbukti masyakarat kini mulai memperhatikan faktor kualitas, keamanan, dan keselamatan dalam menggunakan bahan bakar gas," tandas Erry.