Berita Tanah Datar hari ini dan berita Sumbar hari ini: Keberadaan ikan bilih yang menjadi ikon Danau Singkarak mulai memprihatinkan.
Batusangkar, Padangkita.com - Keberadaan ikan bilih yang menjadi ikon Danau Singkarak mulai memprihatinkan. Populasinya terus menurun, sehingga berimbas pada perekonomian masyarakat setempat yang menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan ikan bilih.
Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar telah menyetujui upaya untuk melestarikan ikan bilih yang merupakan ikan endemik Danau Singkarak itu.
“Populasi dan kelestarian ikan bilih harus kita jaga, salah satu caranya mengatur penggunaan Keramba Jaring Apung (KJA) seperti yang disampaikan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar Yosmeri,” kata Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, Jumat (26/3/2021).
Pengaturan KJA ini, kata Richi, harus disertai solusi yang baik pula untuk masyarakat yang selama ini hidup penangkapan ikna bilih.
“Kita sebelumnya tentu harus mengkaji dan menyusun langkah-langkah agar selepas pengaturan KJA, masyarakat memilki mata pencarian lain, sehingga secara bertahap KJA berkurang dan populasi ikan bilih kembali maksimal,” kata Richi.
Ia menyatakan, hasil kajian nanti akan diteruskan kepada Dinas Perikanan Sumbar.
"Kita tidak ingin kejadian di Danau Toba terjadi di Danau Singkarak. Dulu di Danau Toba (ikan bilih) yang bibitnya dari Danau Singkarak mampu berkembang dengan baik, bisa menghasilkan 100 ton per tahun. Namun saat ini untuk mencari berat 1 kilogram saja susah. Ini yang hendaknya jangan sampai terjadi karena ikan bilih adalah ikan endemik Singkarak, kebanggaan dan milik kita bersama,” ujarnya.
Ia mengatakan, soal ikan bilih ini juga sudah diapungkan saat Rakor Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumbar yang digelar pada Rabu (24/3/2021) di Hotel Kryad Bumiminang Padang.
Baca juga: Mematenkan Ikan Bilih Hingga Rinuak
“Beberapa daerah di Sumbar, salah satunya Tanah Datar tidak memiliki potensi tambak air asin. Namun kita memiliki potensi air tawar. Tentunya perlu juga mendapat perhatian, agar potensi ini bisa dimanfaatkan dan dikelola masyarakat dengan baik, yang muaranya adalah peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri,” ungkap Richi dalam Rakor itu. [pkt]