Berita Jeda hari ini dan berita Sumbar hari ini: Alat dapur tradisional di Minangkabau yang masih dipakai hingga sekarang.
Padang, Padangkita.com – Masih ingat dengan lagu yang didendangkan penyanyi Minang, Elly Kasim Bareh Solok ditanak di dandang? Nah, mari kita bernostalgia lagi. Namun bukan soal lagu, kali ini tentang alat tradisional yang biasanya ada di dapur “urang saisuak”.
Alat dapur ini sebagian masih mudah ditemukan sebagian lain sudah mulai digantikan dengan alat lain yang lebih praktis. Selain, tentu saja dandang, ini alat-alat tersebut.
Piring Kanso
Piring kanso atau disebut juga dengan piring enamel ini memiliki warna dasar putih serta memiliki corak bunga warna merah di tengahnya. Sekeliling pinggiran piring memiliki corak merah, biru, atau hijau. Piring ini terbuat dari bahan kaleng sehingga awet digunakan dan tahan lama. Perlahan penggunaan piring kanso mulai ditinggalkan berganti dengan piring berbahan kaca atau keramik.
Lasuang dan Alu
Lasuang atau lesung dan alu digunakan untuk memisahkan padi dan sekam serta menghalus bahan makanan lainnya. Lesung merupakan sebuah wadah besar yang terbuat dari batu atau kayu. Sedangkan alu merupakan kayu yang panjang digunakan sebagai penumbuk. Sekarang alu dan lesung sudah mulai jarang digunakan sebab telah ada alat pengolahan yang lebih canggih. Untuk di dapur orang kini cenderung menggunakan blender atau mesin pelumat lainnya.
Balango atau Belanga
Balango biasanya terbuat dari tanah liat dan ada juga yang terbuat dari besi. Bentuknya bundar, bagian bawah dan atasnya sama besar serta memiliki pegangan yang berbentuk seperti kuping. Balango digunakan untuk memasak jenis masakan gulai.
Dandang
Dandang terbuat dari bahan aluminium yang digunakan untuk mengukus nasi. Ada pun cara penggunaannya yaitu beras yang sebelumnya dimasak dengan periuk dan setelah separuh masak dipindahkan ke dandang. Nasi yang dimasak dengan dendang akan menghasilkan nasi yang badarai atau disebut juga dengan nasi pera.
Cerek
Cerek merupakan tempat memasak air minum. Terbuat dari besi sehingga bisa digunakan untuk memasak air di atas tungku, namun sekaligus bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan air minum. Cerek sudah mulai jarang digunakan lantaran kehadiran dispenser dan maraknya penggunaan galon isi ulang.
Niru atau Nyiru
Nyiru terbuat dari bambu yang dianyam digunakan untuk menapis beras yang akan dimasak. Alat ini dipakai untuk memisahkan beras dengan atah atau serpihan-serpihan kulit padi. Sekarang nyiru mulai jarang digunakan seiring dengan kualitas pengemasan beras yang semakin baik. [pkt]