Kemenkes: Difteri Tahun ini Tak Kenal Batasan Umur

Kemenkes: Difteri Tahun ini Tak Kenal Batasan Umur

Dinas Kesehatan Kota Padang melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pasien diduga difteri, Kamis (21/12/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)

Image Attachment

Dinas Kesehatan Kota Padang melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pasien diduga difteri, Kamis (21/12/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)

Padangkita.com - Hingga November 2017, 20 provinsi di Indonesia melaporkan warganya terkena difteri. Dari catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, terdapat 593 kasus difteri dan 32 orang diantaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh, mengatakan tahun ini difteri yang terjadi berbeda dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun sebelum-sebelumnya. Sehingga Kemenkes mengadakan imunisasi ulang atau Outbreak Response Immunization (ORI) pada 11 Desember silam di sejumlah daerah khususnya di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Selain itu menurutnya penderita difteri pada tahun ini tidak mengenal batasan umur. Biasanya penderita difteri adalah anak-anak. Namun saat ini beberapa orang dewasa juga terkena penyakit tersebut.

“Tahun ini penderita difteri tidak mengenal batasan umur. Usia paling muda yang terkena difteri adalah 3,5 tahun dan sedangkan yang tertua adalah 45 tahun,” katanya dilansir dari sejumlah media.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang Ferimulyani mengharapkan masyarakat tidak terlalu cemas dengan wabah difteri yang melanda beberapa daerah di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang. Meski bisa menyebabkan korban meninggal dunia, pengidap difteri tetap memiliki peluang untuk sembuh.

“Jika diketahui sedini mungkin dan ditangani segera, pasien bisa sembuh dengan baik,” ujar Mul, Senin (12/12/2017).

Kepala Dinas pun mengingatkan masyarakat untuk segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan jika ada anggota keluarga yang terindikasi terkena difteri. Masyarakat tidak bisa mengira-ngira sendiri apakah seseorang menderita difteri atau tidak.

Adapun ciri-ciri penderita difteri, menurut Mul, yaitu mengalami batuk, demam, dan sesak nafas. Pengidap difteri umumnya mengalami sesak nafas yang parah karena saluran nafas terhambat oleh selaput putih yang ada di tenggorokan. Di tenggorokan penderita, juga ada semacam sariawan berukuran besar yang membuat penderita sulit bernafas.

“Bunyi nafasnya sangat keras. Di dinding dada penderita, juga ada semacam stridor, tarikan ke dalam karena susah sekali bernafas. Indikasi ini harus diwaspadai. Segera konsultasi dengan dokter, pergi ke puskesmas, rumah sakit, dokter praktik, atau klinik setempat. Jangan diperkirakan sendiri,” ujarnya.

Dikutip dari berbagai sumber, Indonesia menjadi negara urutan kedua setelah India dengan jumlah difteri terbesar di dunia. Dari tahun 2011 – 2016 terjadi 3.353 kasus difteri di Indonesia. Dari jumlah tersebut 110 penderita difteri meninggal dunia. Orang-orang yang terinfeksi difteri hampir 90% nya, adalah mereka yang tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap.

Difteri disebabkan oleh bakteri yang dinamakan Corynebacterium diphtheriae. Penyebaran bakteri penyebab difteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri.

Difteri dapat dicegah dengan program imunisasi. Imunisasi difteri disebut dengan imunisasi DTp yakni kombinasi imunisasi batuk rejan batuk rejan) dan tetanus. Balita yang berumur di bawah 1 tahun diwajibkan mendapat imunisasi DTP sebanyak 3 kali.

Baca Juga

Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya
Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya
GAIA Dental Clinic di 'Spelling Bee' Jadi Momen Orang Tua dan Anak untuk Peduli Kesehatan Gigi
GAIA Dental Clinic di 'Spelling Bee' Jadi Momen Orang Tua dan Anak untuk Peduli Kesehatan Gigi
Banjir Produk Tanpa Izin Edar di Pasar Online, BBPOM Padang Gelar Aksi
Banjir Produk Tanpa Izin Edar di Pasar Online, BBPOM Padang Gelar Aksi
Perawatan Gigi dan Liburan: Ini 'Dental Clinic' di Padang yang Populer di Kalangan Wisatawan
Perawatan Gigi dan Liburan: Ini 'Dental Clinic' di Padang yang Populer di Kalangan Wisatawan
Apa Itu PAFI dan Mengapa Penting untuk Calon Apoteker
Apa Itu PAFI dan Mengapa Penting untuk Calon Apoteker
Pj Wali Kota Padang Ajak Warga Jaga Kebersihan Rumah, Cegah Stunting
Pj Wali Kota Padang Ajak Warga Jaga Kebersihan Rumah, Cegah Stunting