Silaut Menuju Sentra Buah-buahan di Pesisir Selatan

Silaut Menuju Sentra Buah-buahan di Pesisir Selatan

Ilustrasi sentra Buah-buahan. Sumber foto: http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/

Lampiran Gambar

Ilustrasi sentra Buah-buahan. Sumber foto: http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/

Padangkita.com - Kecamatan Silaut yang terletak di daerah paling selatan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) tengah dikembangkan sebagai sentrah buah di daerah itu.

Beberapa jenis tanaman yang mulai dikembangkan oleh masyarakat di kecamatan itu di antaranya, salak lengkeng, mangga, durian, dan beberapa jenis lainya.

Camat Silaut, Syamwil mengatakan bahwa tanaman buah seperti salak, lengkang, mangga dan durian merupakan beberapa jenis buah-buahan yang dikembangkan oleh masyarakat di kecamatan itu. Jenis tanaman itu dikembangkan, karena bisa tumbuh subur.

Sebagia di antaranya juga sudah mulai berproduksi.

"Penanaman berbagai jenis buah-buahan ini dilakukan warga selain didukung oleh kesuburan dan luas lahan yang dimiliki, juga bertujuan untuk mengalihkan sumber pendapatan keluarga, yang selama ini menggeluti usaha sebagai petani sawit," ungkapnya," sebagaimana dikutip dari pesisirselatan.go.id, Rabu (20/12).

Ditambahkanya bahwa upaya warga untuk menanam berbagai jenis tanaman buah itu, sudah dilakukan sejak satu tahun belakangan.

"Kita tidak ingin masyarakat kehilangan pendapatan akibat kelapa sawit meraka tidak produktif lagi nantinya. Makanya mereka dimotivasi untuk melakukan pengembangan tanaman buah-buahan, yang pada akhirnya akan menjadikan kecamatan ini menjadi sentra buah di Pessel," ujarnya.

Dijelaskanya bahwa upaya penggantian tanaman itu telah berlangsung secara bertahap di kecamatan Silaut.

Ditambahkan Syamwil bahwa Kecamatan Silaut di daerah itu menempati posisi sebagai kecamatan dengan ekonomi termaju di Pessel. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Silaut, lebih banyak dipicu oleh sektor perkebunan.

"Namun bila sektor ini tidak lagi menjanjikan akibat tanaman kelapa sawit milik warga tidak lagi produktif, tanaman buah-buahan akan bisa sebagai pengganti. Dan itu cukup menjanjikan, sebab potensi pengembanganya mencapai 15 ribu hektare," jelasnya.

Sedangkan kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Disnaphorbun) Pessel, Jumsu Trisno saat ditanya pesisirselatan.go.id menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Silaut mulai merangkak naik semenjak 15 tahun belakang. Padahal kecamatan paling ujung selatan daerah itu, sebelumya merupakan kecamatan dengan tingkat perekonomian paling rendah.

"Dengan terbukanya lapangan kerja pada sektor perkebunan kelapa sawit, serta masuknya investasi, membuat pendapatan perkapita rata-rata masyarakat di atas Rp.20 juta per tahun. Ini menjadi dorongan bagi kecamatan lainya di Pessel agar juga termotivasi membuka peluang bagi investor untuk berinvestasi," terangnya.

Dengan juga dikembangkanya berbagai jenis tanaman buah oleh masyarakat di kecamatan itu,  maka peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat akan semakin membaik di masa datang.

" Diharapkan melalui pengembangan berbagai jenis tanaman buah-buahan ini, peningkatan ekonomi masyarakat Silaut akan semakin membaik. Sebab dilihat dari potensi lahan dan tingkat kesuburan tanah, sangat memungkinkan kecamatan ini menjadi sentra buah-buahan di Pessel," ungkapnya.

Baca Juga

Pemkab Pesisir Selatan Berhasil Atasi Kesenjangan Sosial dalam 3 Tahun
Pemkab Pesisir Selatan Berhasil Atasi Kesenjangan Sosial dalam 3 Tahun
Petani di Sunur Padang Pariaman Keluhkan Irigasi, Ini Komitmen Mahyeldi-Vasko soal Pertanian
Petani di Sunur Padang Pariaman Keluhkan Irigasi, Ini Komitmen Mahyeldi-Vasko soal Pertanian
Bawaslu Pessel Rapat Teknis Penyelesaian Sengketa Antar-Peserta pada Pilkada
Bawaslu Pessel Rapat Teknis Penyelesaian Sengketa Antar-Peserta pada Pilkada
Dapat Bantuan RTLH dan BPJS Kesehatan, Warga IV Jurai: Terima Kasih Pak Rusma Yul Anwar
Dapat Bantuan RTLH dan BPJS Kesehatan, Warga IV Jurai: Terima Kasih Pak Rusma Yul Anwar
Bendungan Irigasi Koto Kandis Mulai Diperbaiki, Pembangunan Ulang Butuh Rp30 Miliar  
Bendungan Irigasi Koto Kandis Mulai Diperbaiki, Pembangunan Ulang Butuh Rp30 Miliar  
Jambore Pertanian, Bupati Rusma: Transformasi Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Jambore Pertanian, Bupati Rusma: Transformasi Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan