Integritas kembali menggelar Sekolah Antikorupsi generasi kedua. Pendaftaran bagi peserta dibuka mulai Senin, 13 Maret hingga 14 April 2017.
"Fenomena perilaku koruptif yang semakin pelik, membutuhkan keseriusan dari banyak pihak untuk bersinergi melawannya," ujar Koordinator Integritas Arief Paderi, Selasa 14 Maret 2017.
Arief mengatakan, pencegahan dan pemberantasan korupsi tidak hanya tugas dari negara dan lembaga penegak hukum, tetapi juga membutuhkan peran serta masyarakat. Keterlibatan masyarakat sipil yang efektif, menurutnya, perlu diiringi dengan pengetahuan, informasi yang memadai, serta kemampuan teknis advokasi.
Ia mengatakan, perlu ada sinergisitas dalam gerakan antikorupsi, terutama melibatkan dan menumbuhkan partisipatif generasi muda. "Mereka merupakan elemen penting dalam gerakan antikorupsi sehingga mengenalkan secara dini prinsip-prinsip antikorupsi penting untuk dilakukan," katanya.
Menurutnya, perlu memperbanyak wadah untuk generasi muda agar memiliki ruang yang cukup untuk menimba ilmu dan keterampilan, teori, maupun teknis advokasi. Suatu gerakan yang baik dan efektif harus diiringi dengan individu-individu penggerak yang berkapasitas mumpuni.
"Sekolah ini nantinya diharapkan melahirkan generasi baru pegiat antikorupsi yang memiliki
kemampuan teknis advokasi dan aktif dalam gerakan antikorupsi di Sumatra Barat dan nasional," ujarnya.
Kegiatan Sekolah Integritas rencananya akan dimulai pada 24 April hingga 28 Juli 2017 nanti. Kegiatan ini diselenggarakan dalam dua sesi, yaitu sesi kelas dan lapangan.
Untuk sesi kelas akan berlangsung dari 24 April hingga 28 April 2017. Rencananya sesi kelas akan dilangsungkan di Kota Sawahlunto. Untuk sesi lapangan akan dimulai dari 1 Mei hingga 28 Juli 2017.
Materi yang akan disampaikan pada sesi kelas di antaranya “Mengenal, Mencegah, dan Memberantas Tindak Pidana Korupsi" oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Gerakan Pemberantasan Korupsi di Indonesia” oleh Transparency International Indonesia (TII).
Selanjutnya, “Peran Serta Masyarakat Memantau Pelayanan Publik” oleh Ombudsman RI. Kemudian, “Urgensi Keterbukaan Informasi Untuk Mewujudkan Good Governace” oleh Freedom of Information Network Indonesia (FOINI). "Peran Komisi Informasi Dalam Menjamin Hak Publik Terhadap Informasi” oleh Komisi Informasi.
Pada sesi selanjutnya peserta akan disuguhkan materi “Peran Masyarakat dalam Memantau Peradilan” oleh MaPPI FH UI; “Analisis Anggaran dan Tata Kelola Keuangan Daerah” oleh JEMARI; “Dampak Ekonomi Dalam Korupsi Sektor Sumber Daya Alam” oleh AURIGA; dan “Teknik Investigasi dan Strategi Advokasi Kasus Korupsi” oleh ICW; terakhir “Strategi Kampanye Media” oleh Syofiardi Bachyul JB.
Metode kegiatan sesi kelas akan mengutamakan diskusi. Sementara pada sesi lapangan selama tiga bulan, peserta akan diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan Perkumpulan Integritas, misalnya melakukan penelitian, membuat kajian-kajian, serta melakukan kegiatan-kegiatan advokasi. Disamping itu, peserta juga akan mengikuti agenda diskusi tematik selama tiga bulan tersebut.
Integritas hanya membatasi jumlah peserta Sekolah Integritas sebanyak 20 hingga 25 orang. Tahun lalu Sekolah Integritas diikuti oleh 17 orang peserta dan diselenggarakan di Padang. Salah seorang Pemateri Sekolah Integritas generasi pertama adalah Febri Diansyah yang saat ini menjabat sebagai Juru Bicara KPK.
Persyaratan Peserta
Adapun persyaratan untuk menjadi calon peserta Sekolah Integritas antara lain:
- bersedia mengikuti rangkaian kegiatan;
- Uusia maksimal 27 Tahun;
- Sarjana semua jurusan atau mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 100 SKS;
Cara Pendaftaran
Bagi yang memenuhi kriteria persyaratan peserta, calon peserta dapat langsung menyerahkan formulir dan riwayat hidup (formulir dapat didownload di: http://integritas.id/sekolah-integritas-2017/) dan tulisan minimal 300 kata dengan tema “Aku Ingin Berjuang Melawan Korupsi”, paling lambat 14 April 2017 (Pukul : 17.00), melalui email sekolahintegritas@gmail.com.
Terhadap berkas pendaftaran calon peserta panitia Sekolah Integritas akan melakukan seleksi administrasi dan seleksi wawancara. Bagi peserta yang lulus, akan diumumkan pada 19 April 2017 melalui website www.integritas.id.
Sekolah Integritas ini sama sekali tidak dipungut biaya. Peserta akan mendapat salinan buku ajar, cendera mata, dan piagam. Selama kegiatan kelas semua peserta juga akan mendapat fasilitas akomodasi dan penginapan.
Selain itu, alumni sekolah akan diberi kesempatan beraktivitas sebagai peneliti di lembaga Integritas yang berbasis di Kota Padang, Sumatra Barat.
Untuk informasi lebih lanjut, bagi yang berminat dapat membuka situs www.integritas.id atau melalui kontak e-mail sekolahintegritas@gmail.com di kantor bersama Integritas di Jalan Ikhlas XII Nomor 16 Andalas, Kota Padang, Sumbar.
Perkumpulan Integritas merupakan lembaga yang diprakarsai oleh sejumlah akademisi dan pegiat antikorupsi, seperti Prof. Saldi Isra, Feri Amsari, Charles Simabura, Rony Saputra, Hendra Makmur, Mohammad Isa Gautama, Donal Fariz, Erwin Natosmal Oemar, dan Reza Syawawi.