Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: PHSB akan menggelar Mubes pada 3 Maret 2021 mendatang dan berharap homestay bisa menjadi ikon pariwisata Sumbar.
Padang, Padangkita.com - Pengelola homestay se-Sumatra Barat (Sumbar) yang tergabung dalam Perhimpunan Homestay Sumatra Barat (PHSB) berencana menggelar musyarawah besar (Mubes) untuk pertama kalinya pada 3 Maret 2021 mendatang.
Mubes perdana untuk kepengurusan awal perhimpunan homestay se-Sumbar itu direncanakan digelar di Kota Sawahlunto.
"Kami sudah punya perhimpunan homestay se-Sumatra Barat, tetapi kami belum melaksanakan musyawarah besar artinya dalam pembentukan pengurus, InsyaaAllah kami akan melaksanakannya pada tanggal 3 Maret yang akan datang," kata steering commitee (SC) PHSB, Kamsri Benty, dalam acara Audiensi PHSB dengan Dinas Pariwisata Sumbar di Padang, Rabu (10/2/2021).
Ia menjelaskan homestay hadir sebagai wisata alternatif bagi wisatawan dalam menikmati kearifan lokal dan ikut terlibat dalam kegiatan masyarakat.
Kehadiran homestay di Sumbar, kata dia, setiap tahun semakin meningkat. Homestay juga terbukti mampu meningkatkan perekonomian keluarga dan masyakarat.
Namun, hal tersebut tidak sejalan dengan kualitasnya. Menurut Benty, sebagian besar homestay di Sumbar belum mengacu pada standar nasional dan internasional.
"Agar pengembangan bisa terealisasi dengan baik, dibutuhkan partisipasi masyakat itu sendiri serta dukungan dari setiap elemen tigo tungku sajarangan," kata Benty.
Hal tersebut, kata dia, yang melatarbelakangi berdirinya PHSB di Sumbar.
Lebih lanjut, Benty menjelaskan PHSB sudah berdiri sejak tahun 2019 lalu usai acara Homestay Fair di Kota Sawahlunto.
Pembentukan perhimpunan ini tertuang dalam bentuk penandatangan bersama di atas kain putih pada tanggal 14 Oktober 2019.
Berdasarkan data sementara PHSB, kata Benty, saat ini total Homestay yang terdaftar dalam perhimpunan tersebut adalah 207 yang tersebar di 16 kabupaten/kota di Sumbar.
Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto ini berharap homestay dapat menjadi salah satu ikon pariwisata di Sumbar. Ia juga berharap kehadiran PHSB dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat Sumbar, seperti peningkatan ekonomi masyakarat lokal, mengurangi pengangguran.
"Menjaga jari diri identitas kearifan lokal agar tidak terpengaruh masuknya budaya asing di Sumbar," tambahnya.
Di samping itu, kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial menyatakan homestay harus menjadi tuan rumah pariwisata di Sumbar.
"Kalo hotel itu biasa, dimana-mana ada hotel. Tapi kalo homestay itu adalah daily looking for," katanya kepada Padangkita.com, Rabu (10/2/2021).
"Orang-orang itu mencari hal yang berbeda dari apa yang ada di daerahnya, cara yang paling tepat itu ya memang di homestay," tambahnya.
Ia berharap pelaku homestay di Sumbar terus menambah program-program pengalaman wisata berbasis kearifan lokal untuk mewujudkan cita-cita tersebut. [try]