Berita Pesisir Selatan hari ini dan berita Sumbar hari ini: Masyarakat Nagari IV Koto Hilia, Kecamatan Batangkapas, Pesisir Selatan (Pessel) berharap jembatan gantung yang ambruk diterjang banjir bandang pada November 2020 lalu, segera dibangun.
Painan, Padangkita.com - Masyarakat Nagari IV Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan (Pessel) berharap jembatan gantung yang ambruk diterjang banjir bandang pada November 2020 lalu, segera dibangun lagi.
"Jembatan gantung ini adalah satu-satunya akses masyarakat kami di Dusun Salak Jalamu," kata Satria Darma Putra, Wali Nagari IV Koto Hilia, mewakili suara masyarakatnya, Kamis (4/2/2021).
Satria menjelaskan, sebelumnya tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Jakarta telah mengunjungi lokasi jembatan gantung yang runtuh di Dusun Salak Jalamu.
Namun hingga kini, ia dan masyarakat belum mendapatkan perkembangan informasi apapun. Saat ini, pihaknya terus menunggu perkembangan lanjutan tentang rencana pembangunan jembatan gantung itu.
Dia mengatakan saat ini akses transportasi warga sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di seberang Batang Jalamu menjadi terganggu. Jembatan gantung dengan panjang sekitar 80 meter tersebut tidak lagi bisa dilalui kendaraan roda dua.
"Sementara, masyarakat kami sangat mengandalkan jembatan ini untuk membawa hasil tani mereka. Termasuk peserta didik yang setiap hari pergi ke sekolah," katanya.
Untuk itu, Pemerintah Nagari meminta seluruh pihak terkait, dapat mengupayakan pembangunan jembatan sesegera mungkin. Sebab sudah lebih dari tiga bulan, akses masyarakat petani menjadi tersendat.
Jembatan Bakal Dibangun Lebih Lebar
Terpisah, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Veri Rinaldi mengatakan saat ini pihaknya juga masih menunggu informasi lanjutan dari BNPB.
"Pasca-jembatan runtuh, kami dari tim BPBD juga telah mengunjungi lokasi, mendampingi tim BNPB. Dan kita telah mengajukan proposal," terang Veri.
Proposal yang diajukan memuat anggaran sekitar Rp2 miliar, dengan lebar jembatan sekitar 1,6 meter dan panjang sekitar 80 meter. Veri mengatakan rencana usulan pembangunan jembatan tersebut akan diperlebar.
Sehingga yang semula hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, maka tahap selanjutnya bakal diupayakan bisa dilewati becak motor.
"Bangunan yang lama lebarnya hanya sekitar 1,2 meter dan sekarang rencana yang kita usulkan 1,6 meter dengan panjang sekitar 70 hingga 80 meter. Dan itu bisa dilewati becak motor, bukan untuk mobil," jelasnya.
Veri menambahkan pada dasarnya, usulan pembangunan jembatan gantung Dusun Salak Jalamu, telah sedang tahap proses di BNPB. Dia berharap masyarakat tetap bersabar sembari menunggu tindak lanjut dari BNPB.
Baca juga: Jembatan Akar, Ikon Pesisir Selatan Berusia 100 Tahun
"Sebelumnya kita sudah tanya ke orang di BNPB. Katanya, ditelusuri dulu suratnya, karena pengajuan proposal untuk dana siap pakai BNPB di atas Rp1 miliar harus melewati persetujuan semua deputi di BNPB. Tapi sabar saja, permohonan kita sedang tahap proses," tukas Veri. [*/pkt]