Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kehidupan Asril, 70 tahun dan istrinya Suwarni, 65 tahun tak begitu beruntung sebagaimana orang tua-tua lainnya.
Padang, Padangkita.com - Kehidupan Asril, 70 tahun dan istrinya Suwarni, 65 tahun tak begitu beruntung sebagaimana orang tua-tua lainnya. Di usia senja yang seharusnya dapat mereka nikmati untuk beristirahat, namun harus tetap berkuras keringat demi sesuap nasi.
Kakek Asril dengan becak motor tuanya setiap hari harus berkeliling Kota Padang memungut sampah untuk dijual ke pengepul.
Kakek yang memiliki keunikan mata biru yang tinggal di Sawahan Dalam, Nomor 9, Kelurahan Sawahan Dalam, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang juga tak memiliki anak.
Dia hanya hidup dan tinggal bersama istrinya Suwarni. Meskipun hanya berdua, usaha Kakek Asril sebagai pemulung kerap tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Beruntung, mereka memiliki tetangga-tetangga yang baik. Meski tak mereka minta, tetangganya serig memberikan beras atau pinjaman uang untuk Kakek Asril dan istrinya. Tapi, tidak mungkin kehidupan mereka hanya mengandalkan bantuan tetangga saja.
Terkait keunikan yang dimiliki, Kakek Asril mengaku matanya normal, tak ada masalah sama sekali dan di keluarganya, hanya ia yang memiliki bola mata kebiruan itu.
Saat ini, jelas Kakek Asril, ia sangat membutuhkan modal agar usahanya bisa dikembangkan dan pendapatannya bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama sang istri.
Modal itu, kata Kakek Asril, akan digunakan membeli barang-barang bekas, seperti kardus, besi dan plastik-plastik.
Kalau pinjam modal ke bank, ungkapnya, tentu lebih susah dan banyak aturan yang harus diikuti.
"Kalau ada modal sedikit, tentu bisa saya dapat tambahan pemasukan. Kalau cuma 'maraok' saja, tak banyak didapat. Rp5 ribu sehari itu sudah untung," ujar Kakek Asril saat didatangi pengurus DPD Gerinda Sumbar.
Bahkan, menurut Kakek Asril, hasil ia memulung terkadang tak dapat dijual, karena masih sedikit. "Kadang tak bisa dijual karena timbangannya masih sedikit," ungkapnya.
Atas bantuan dari Andre Rosiade, Kakek Asril mengucapkan terima kasih dan ia juga mendoakan Andre Rosiade dan Partai Gerindra selalu sukses.
"Alhamdulillah, terima kasih pak Andre. Bisa untuk kami jadikan modal membeli barang-barang bekas di rumah-rumah warga," ucapnya usai menerima bantuan yang diserahkan Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Nurhaida, Rina Shintya (Wakil Sektetaris) dan Zulkifli (Wakil Bendahara).
Informasi tentang Kakek Asril didaptakan dari Dalyon Nur, Ketua RW 06 Sawahan Dalam. Pasalnya, pasangan suami istri itu memang layak dibantu, karena masih berjuang mendapatkan kehidupan di masa tua mereka.
"Saya sering lihat Pak Andre Rosiade membantu warga, sering sekali. Saya coba masukkan permohonan kepada DPD Partai Gerindra Sumbar. Ternyata direspon dan tim Pak Andre Rosiade datang ke lokasi memberikan sembako dan uang tunai," ujar Dalyon yang merupakan pedagang di Pasar Raya itu.
Sementara itu, Nurhaida, Wakil Ketua DPD Gerinda Sumbar yang juga Sekretaris PIRA (Perempuan Indonesia Raya) Sumbar mengatakan, bantuan dari Andre Rosiade terus mengalir tanpa mengenal partai dan juga golongan tertentu.
"Ketua kami membantu semuanya. Tak harus kader Gerindra atau koleganya. Yang rasanya layak, kami bantu," tegasnya.
Lalu, Andre Rosiade mengaku salut dengan perjuangan Kakek Asril, karena tidak mau meminta-minta dan terus bekerja sesuai kemampuannya.
"Semoga pak Asril sehat selalu dan bisa mencari nafkah untuk istri. Kami kirimkan sembako dan uang modal agar usaha tetap lancar," kata Andre yang juga menjabat sebagai Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. [adv/zfk]
