Berita Sumbar hari ini: Rektor Unand, Yuliandri turut bangga atas penunjukan Andani Eka Putra sebagai Tenaga Ahli Menteri Kesehatan (Menkes).
Padang, Padangkita.com - Rektor Universitas Andalas (Unand), Yuliandri turut bangga atas penunjukan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Andani Eka Putra, sebagai Tenaga Ahli Menteri Kesehatan (Menkes).
"Ini penghargaan juga bagi kita, Unand khususnya, karena dosennya yang berkiprah dalam penanganan Covid-19, diminta oleh Menteri sebagai Tenaga Ahli," ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Senin (1/2/2021).
Dia berharap, Andani bisa menjalankan amanah dari Menkes tersebut dengan baik. Menurutnya, pengangkatan Andani sebagai Tenaga Ahli didasari pertimbangan peran dan kompetensinya selama ini sebagai Kepala Laboratorium FK Unand yang membantu penanganan Covid-19 di Sumbar.
"Ini tidak hanya menyangkut nama beliau pribadi, tapi juga nama institusi dan daerah. Tentu harapan kita Pak Andani dapat melaksanakan tugas ini dengan baik," jelasnya.
Yuliandri bercerita, sebelum Andani diangkat sebagai Tenaga Ahli, pada Jumat (29/1/2021) lalu, dirinya selaku Rektor Unand sempat disurati oleh Sekjen Kemenkes atas nama Menkes.
"Itu mohon persetujuan untuk kiranya kepada Bapak dr Andani untuk diangkat sebagai Tenaga Ahli Bidang Pemeriksaan, Testing, dan Tracing di Kemenkes," ungkapnya.
Menindaklanjuti surat tersebut, Yuliandri pun segera berkomunikasi dengan Andani. Ternyata, pengakuan Andani kepadanya, dia juga telah dihubungi oleh pihak Kementerian.
"Memang beberapa waktu yang lampau saya juga dikontak oleh Pak Menteri untuk kiranya berkenan Pak Rektor meminta Bapak dr Andani kami ajak untuk mengatasi problem-problem kesehatan, khususnya Covid-19," terangnya.
Berkaitan dengan permintaan Menkes itu, Yuliandri pun lalu berkoordinasi dengan dekan FK Unand berkaitan konsekuensi pengangkangan Andani sebagai Tenaga Ahli terhadap statusnya sebagai dosen. Soalnya, selain sebagai dosen dan Kepala Laboratorium FK Unand, Andani juga menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Unand.
"Akhirya, setelah kita koordinasikan dan rapat pimpinan, kita putuskan menyetujui Pak Andani diangkat sebagai Tenaga Ahli di Kemenkes. Tapi, saya, dalam surat resmi rektor ke menteri, menyampaikan kami mengizinkan dengan beliau tetap sebagai dosen dan melaksanakan kewajibannya sebagai dosen," terangnya.
Oleh karena itu, kata Yuliandri pula, meski menjadi Tenaga Ahli Menkes, Andani akan tetap mengisi perkuliahan di FK Unand.
"Nanti tinggal beliau mengaturnya bagaimana. Karena kan home base-nya tetap di Padang. Bisa diaturlah. Misal dua hari di Jakarta," sampainya. [pkt]