Berita Padang Pariaman terbaru dan berita Sumbar terbaru: Sejumlah masyarakat di Nagari Buayan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman menggelar unjuk rasa hingga memblokade jalan.
Parit Malintang, Padangkita.com - Sejumlah masyarakat di Nagari Buayan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang pariaman menggelar unjuk rasa hingga memblokade jalan sejak Senin-Rabu (25-27/1/2021).
Menurut polisi, aksi sejumlah masyarakat tersebut tidak ada hubungannya dengan pembangunan jalan tol, meskipun ada isu yang dikait-kaitkan dengan hal tersebut.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Padang Pariaman, AKBP Dian Nugraha Hyang Batara Wasida Putra Sakti mengatakan, aksi blokade jalan di Nagari Buayan hanya karena permasalahan sepele.
"Ini hanya urusan masyarakat yang kehilangan atau terganggu mata pencaharian mereka dengan perusahaan, itu saja, tidak ada hubungannya dengan (proyek jalan tol) itu," ujar Dian saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Rabu (27/1/2021).
Namun, kata Dian, konflik itu diisukan dengan adanya pembangunan jalan tol. "Kalau dikait-kaitkan bisa, tapi kalau hasil pemetaan kami atau masukan dari satuan atas maupun satuan bawah, masalah sepele saja ini, masyarakat yang terganggu dengan munculnya aktivitas perusahaan, itu saja," ungkap Dian.
Polisi menduga, keributan tersebut dipicu karena masyarakat yang selama ini hidupnya bergantung dari sungai merasa terganggu dengan hadirnya perusahaan atas nama PT Zulia Mentawai RIK, perusahaan rekanan penyalur pasir pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru yang sudah beroperasi di Buayan sejak November 2020.
"Mereka merasa tertutuplah pintu masuknya. Sebenarnya, perusahaan sudah bekerjasama dengan masyarakat untuk sama-sama mencari mata pencaharian di situ dan sudah deal, hanya itu saja. Masalah sepele," paparnya.
Dian mengeklaim, bahwa polisi mendapat informasi perusahaan sudah menggandeng masyarakat. Namun, ia menduga, penjelasan soal kerjasama itu tak utuh diberikan oleh wali nagari setempat.
"Keinginan masyarakat untuk digandeng sudah diperhatikan, sudah diakomodir oleh perusahaan. Mungkin, persoalan yang timbul saat ini antara wali nagari dengan masyarakat, masyarakat skerang malah mendemo wali nagari, itu masalahnya malah, termasuk dengan (blokade jalan) itu," ucapnya.
Dian tak menampik bahwa ada sejumlah orang yang dianggap sebagai provokator dan mereka sempat ditangkap. Namun, sudah dijemput oleh pengacara dan dijamin untuk tidak demo lagi.
"Ada yang sempat diamankan empat orang dan mereka sudah siap bekerjasama dengan kami, itu. Saat ini kondisi riak-riak sisanya, maksudnya itu mereka ke wali nagari, ke wali korongnya (protes), bukan ke perusahaan lagi, hanya objeknya perusahaan," katanya.
Ditegaskan, Dian, aksi blokade jalan di Buayan sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembangunan jalan tol.
"Sejauh yang kami pahami, tidak ada kaitannya mengganggu proyek strategis nasional. Saya malah baru dengar mereka ribut-ribut itu karena masalah galian C. ini saya baru dengar ini," imbuhnya.
Untuk antisipasi hal serupa terjadi, jelas Dian, polisi akan mengawasi di lapangan. Ia menginginkan situasi kondusif dan berharap masyarakat tidak sampai susah karena itu. Kehadiran perusahaan, katanya, seharusnya menyejahterakan lingkungan sekitar.
Baca juga: Kasasi Gubernur Soal Penetapan Lokasi Tol Padang-Sicicin Ditolak MA, Ini Kata Kepala BPN
"Kami juga sudah bicara dengan pihak perusahaan dan sudah ada kesepakatan," kata Dian. [zfk]