Padang, Padangkita.com - Indonesia sedang dalam proses vaksinasi Covid-19. Anggota Komisi VI DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade mengingatkan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyelenggara vaksinasi untuk memerangi hoaks atau berita bohong seputar vaksin.
"Urusan vaksin ini sebenarnya kita sudah melihat bahwa Pemerintah RI serius, bersungguh-sungguh, tidak ada keinginan untuk mengorbankan rakyat Indonesia. Permasalahan kita soal vaksin ini adalah soal informasi hoaks, ini yang paling berat," ujar Andre dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Minggu (24/1/2021).
Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini mengatakan, banyak hoaks bertebaran soal vaksin Covid-19. Dia mengungkap istrinya kerap menerima pesan berisi hoaks soal vaksin. Baik dari media sosial, atau ditanyakan dan disampaikan kepadanya.
"Disebutkan di WhatsApp, yang diterima istri saya, dokter spesialis ini menolak vaksin ini, atau ahli virus ini menolak vaksin ini, tapi sebenarnya nggak ada dokter atau ahli itu," kata ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Andre Rosiade meminta Kementerian BUMN dan Bio Farma bergerak lebih optimal untuk memerangi hoax seputar vaksin. Hoaks soal vaksin, kata Andre, harus dibendung dengan sosialisasi maksimal.
"Vaksin cacar pun kalau kita divaksin kita kena cacar juga. Vaksin ini membangun imun kita, kalau kita divaksin, kita kena Covid-19, bisa OTG (orang tanpa gejala) atau gejala ringan," ungkap Andre.
"Lawan hoaks, sosialisasikan yang tepat. Vaksin ini bukan masalah ketidakmampuan vaksin kita, tapi informasi hoaks yang berlebihan dan membahayakan," jelasnya.
Selain soal hoaks, Andre Rosiade juga bicara soal pentingnya pemanfaatan data penduduk dalam proses vaksinasi ini. Andre meminta data vaksinasi ini dijadikan big data yang bisa dimanfaatkan untuk pemilu ataupun pemberian bantuan.
Baca juga: Wujud Kepedulian Terhadap Pendidikan, Ini yang Dilakukan Andre Rosiade
"Soal big data, vaksin ini kan untuk seluruh orang Indonesia. Tolong lah data itu untuk big data, supaya besok tidak ada lagi seperti di medsos ada orang nggak dapat bantuan, pemilu bermasalah, BLT bermasalah. Tolong data vaksin ini dipakai untuk bangsa dan negara," kata Andre dari Dapil 1 Sumbar. [adv/zfk]