Lubuk Basung, Padangkita.com - Nelayan di Tiku, Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam mengeluhkan banyaknya terumbu karang yang rusak. Akibatnya, hasil tangkapan ikan mengalami penurunan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Agam, Arman Aciak menjelaskan rusaknya terumbu karang tersebut disebabkan penggunaan bom, potas, dan alat tangkap yang merusak terumbu karang.
“Salah satu penyebab turunnya hasil tangkapan tersebut adalah maraknya perusakan terumbu karang,” katanya, Sabtu (16/1/2021).
Ia menambahkan perusak terumbu karang tersebut kadang nelayan yang berasal dari luar daerah.
“Kami pernah mendapati pelaku merupakan nelayan dari luar daerah,” ucap Arman.
Saat itu, tukasnya, pelaku menggunakan kapal jaring robot yang dapat merusak terumbu karang.
“Kapal jaring robot itu digunakan pelaku dan beroperasi maka akan merusak terumbu karang di bawahnya,” katanya.
Baca Juga: UPT BLK Kabupaten Agam Membuka Pendaftaran Untuk 7 Kejuruan
Terkait maraknya aksi pengrusakan terumbu karang tersebut, pihaknya telah menyampaikan keluhan kepada anggota DPRD Provinsi Sumbar Komisi III.
“Kami juga sudah melapor kepada instansi hukum yang berwenang di laut, sejauh ini belum ada penindakan,” ujarnya. [*/abe]