Berita Padang terbaru, berita Sumbar terbaru dan berita Virus Corona (Covid-19) terbaru: ebih dari 10 ribu Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Padang dan Pesisir Selatan (Pessel) akan menerima vaksin pertama setelah Gubernur Sumbar dan unsur Forkopimda.
Padang, Padangkita.com – Lebih dari 10 ribu Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Padang dan Pesisir Selatan (Pessel) akan menerima vaksin pertama setelah Gubernur Sumbar dan unsur Forkopimda.
Namun, dari jumlah sebanyak itu, tidak semua nakes bersedia untuk menerima vaksinasi. Beragam komentar disampaikan oleh para garda terdepan pejuang kesehatan tersebut.
Misalnya Indi, 23 tahun, perawat di RS M Natsir Kota Solok. Dia mengaku antara siap dan tidak siap dengan program suntik vaksin bagi nakes di termin pertama penyaluran antibodi tersebut.
"Saya memang sudah terima pesannya, namun saya belum ikut vaksin, baru terima pesan saja," katanya kepada Padangkita via pesan WhatsApp, Rabu (13/1/2021).
"Siap tidak siap sebenarnya sih, mau tidak mau harus (ikut) vaksin, kan sudah ada peraturannya dari pemerintah denda berapa juta gitu (kalau menolak). Tapi saya belum baca soal (denda) itu, baru dari dengar dari teman saja," sambungnya.
Indi beralasan, dirinya belum siap untuk divaksin lantaran belum mendapatkan informasi utuh terkait informasi vaksin Sinovac yang sudah mendapatkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan lulus uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tersebut.
"Karena saya masih belum terlalu mengetahui tentang vaksin ini. Mungkin di televisi atau internet sudah dijelaskan tentang (vaksin) itu, namun dari rumah sakit tempat saya bekerja (sosialisasi) itu belum," katanya.
Lain Indi, lain pula Novia. Novia yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kota Padang ini mengaku belum menerima pesan singkat untuk segera melakukan pendaftaran untuk proses vaksinasi.
"Saya belum mendapatkan (pesan) itu, tapi teman-teman saya sudah, saya berat ke tidak mau divaksin. Alasannya, saya harus lihat dahulu secara langsung jenis vaksin dan efek sampingnya karena saya kan menyusui," katanya.
Terpisah, anggota DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye mengatakan siap untuk menjadi orang pertama yang divaksin. Namun dirinya menyayangkan sikap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Padang, Feri Mulyani yang tak menjelaskan secara detail hasil uji klinis vaksin yang dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) tersebut.
"Hasil itu penting bagi masyarakat dan saya sebagai anggota legislatif, namun itu tidak dijelaskan secara detail, saya siap saja namun harus dijelaskan dahulu bagaimana hasil uji klinisnya," katanya.
Meskipun demikian, rencana vaksinasi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno beserta unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) serta peluncuran vaksinasi di tingkat Kota Padang, pada Kamis (14/1/2021), menurut Aye, begitu ia akrab disapa, tidak akan ikut dihadiri oleh unsur DPRD Kota Padang.
"Karena anggota dewan sedang kunjungan kerja ke luar daerah saat ini, saya sedang di Jakarta dan kemungkinan pulang hari Sabtu (16/1/2021)," kata polisiti Partai Gerindra tersebut.
Baca juga: Gusrizal Gazahar: Program Vaksinasi Tidak Boleh Dilakukan dengan Pemaksaan
Khusus di Fraksi Gerindra, katanya, partai tidak mewajibkan para kader atau anggotanya untuk ikut vaksinasi. Pasalnya, katanya, ada sejumlah pertimbangan yang harus ikut diperhatikan.
"Ada yang sedang menyusui, ada yang sudah tua, masyarakat jangan diberi pilihan yang rumit, tidak bisa seperti itu, tidak mau divaksin terus didenda, bukan seperti itu juga," ucapnya. [pkt]











