Padangkita.com - Setelah sukses dengan penerbangan langsung Padang-Jedah oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia, kali ini Lion Air juga mulai membuka penerbangan Padang-Madinah, Rabu (15/11/2017).
Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko mengatakan antusias masyarakat Sumatera Barat dan sekitarnya untuk penerbangan dari Padang-Madinah sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan keterisian bangku yang mencapai 100% hingga bulan Februari mendatang.
"Antusiasme menggunakan penerbangan langsung Padang-Madinah cukup tinggi. Rencananya Lion Air akan membuka penerbangan dua kali sepekan," katanya.
Adapun untuk jenis pesawat yang digunakan oleh Lion Air adalah pesawat jenis A330 dengan kapasitas angkut 437 penumpang dan pesawat terbarunya Boeing 737 Max 8 dengan kapasitas angkut 175 penumpang.
"Adanya fasilitas ini akan memudahkan para jamaah umrah tanah air. Lebih henat waktu dan biaya," jelasnya.
Sementara itu, Walikota Padang mengapresiasi PT Angkasa Pura, maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia yang telah menjawab keinginan masyarakat kota Padang dan Sumatera barat untuk penerbangan langsung ini.
"Kita berterimakasih dan menyampaikan apresiasi kepada Angkasa Pura, Lion Air dan Garuda sudah merealisasikan penerbangan
langsung ini," ucapnya.
Ia menambahkan, berarti penerbangan langsung ke Arab Saudi bisa tiga kali dalam sepekan. Satu kali penerbangan Padang-Jeddah dengan Garuda Indonesia dan penerbangan reguler Padang-Jeddah dan Padang Madinah dengan Lion Air.
"Dengan adanya penerbangan langsung ini diharapkan semakin meningkatkan intensitas penerbangan ke Padang sehingga turut mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor lainnya," tukas Mahyeldi dikutip dari humas.
Sebelumnya, Garuda Indonesia juga telah merealisasikan janjinya untuk membuka penerbangan langsung Padang-Jedah dari Bandara Internasional Minangkabau.
Senior Manager Umroh, Haji Plus and Workers Sales PT Garuda Indonesia, Refki Riyantori mengatakan pembukaan rute Padang-Jedah memang sangat memungkinkan karena semakin banyaknya jamaah umrah yang berangkat melalui bandara tersebut.
“Jamaah umrah bukan saja berasal dari Kota Padang atau daerah lain di Provinsi Sumatera Barat, tapi juga dari provinsi tetangga seperti Jambi dan Bengkulu,” katanya.
Refki memprediksi rute penerbangan untuk jalur Padang-Jedah akan sibuk karena penumpang via BIM cukup banyak.