Padangkita.com - Tim kebanggaan urang awak, Semen Padang FC harus rela angkat koper dari sengitnya persaingan Liga 1 Indonesia musim depan. Kemenangan 2-0 atas PS TNI di laga terakhir, Minggu (12/11/2017) tidak mampu menyelamatkan Semen
Padang FC dari jurang degradasi.
Ini merupakan kali kedua Semen Padang FC harus terlempar dari kasta tertinggi liga Indonesia setelah sebelumnya terjadi di tahun 2007 silam. Semen Padang FC kala itu harus puas berada di peringkat ke 16 wilayah barat.
Butuh 2 musim kompetisi untuk tim berjuluk Kabau Sirah tersebut untuk bisa kembali ke Liga Utama sepakbola Indonesia, tepatnya di tahun 2010 di tangan dingin pelatih asal Moldova, Arcan Iurie.
Di bawah pimpinan Arcan Iurie, Semen Padang FC berhasil meraih promosi pada musim 2009/2010 setelah merebut tempat ketiga setelah berhasil mengalahkan klub asal Papua, Persiram Raja Ampat.
Persatuan Sepak Bola Semen Padang atau Semen Padang Football Club (SPFC) didirikan pada 30 November 1980. Klub yang didanai oleh pabrik semen tertua di Indonesia tersebut mengawali perjalanan mereka di kancah sepak bola Indonesia dengan mengikuti Divisi 1 Galatama tahun 1980.
Setelah 2 musim berkompetisi di Divisi Galatama, tahun 1982 Semen Padang FC berhasil menjuarai divisi tersebut dan promosi ke Divisi Utama. Mereka juga berhasil menjuarai Piala Galatama 1992 dengan mengalahkan Arema Malang di final, berkat gol semata wayang Delfi Adri.
Skuad semen Padang FC saat menjuarai Divisi I 1982 era Galatama diantaranya adalah Dahlan, Zalfi (Kiper), Suharno, Edi Muchni, Muharman, Hamdani Lubis, Ramlan, Karyadi Rusni, Asfinal, Suranto, Syafrianto Rusli, Setujuwono, Aprius, Lasdi Arman dengan pelatih Jenniwardin.
Perjalanan Semen Padang FC di kasta tertinggi Liga Indonesia yang dimulai sejak 1982 berjalan datar dan nyaris tanpa gelar selama hampir 10 tahun. Semen Padang FC baru bisa meraih gelar dalam dunia sepakbola tanah air yakni menjadi juara Piala Galatama pada 21 Juli 1992.
Adapun skuad mereka kala menjuarai Juara Piala Galatama 1992 diantranya adalah Trisno Affandi, Toni Tanjung (Kiper), Endra M, Hendra Susila, Welliansyah, Joni Effendi, Nil Maizar, Riki Darman, Asfinal, Ahmad Syukri, Trisno Affandi, Taufik Yunus, Afdal Yusra, Anton Syofnevil, Musfadli, Abdul Aziz, Herizon Idrus, Masykur Rauf, Delvi Adri dengan pelatih Suhatman Imam.
Tahun 1993/1994, Semen Padang FC tampil pertama kalinya di Piala Winner Asia dan berhasil menembus 8 besar. Kala itu tim asal Jepang berhasil menyingkirkan Nil Maizar dan kawan-kawan.
Selain itu, catatan apik yang diperoleh Semen Padang FC adalah peringkat 4 ISL 2010-2011, Runner Up Piala Indonesia 2012, Juara IPL 2012, Juara Community Shield 2013, 8 Besar AFC CUP, finalis piala Jenderal Sudirman 2015 dan peringkat 4 piala Presiden 2017.
Diperhelatan Liga 1 Indonesia musim 2017, sebenarnya Semen Padang FC sempat tampil trengginas di awal-awal musim. Mereka bahkan sempat berada di puncak kelasemen pada pekan ke 3. Namun penampilan Semen Padang FC terus menurun bahkan mereka
tercatat 13 kali bertanding tanpa meraih kemenangan.
Pergantian pelatih pun dilakukan untuk menyelesaikan sengkarut tersebut, Nil Maizar terpaksa memutus kerja sama dengan Semen Padang FC dan mengangkat Syafrianto Rusli sebagai pelatih.
Syafrianto berhasil membawa Semen Padang FC memutus rekor 13 kali tanpa kemenangan saat menghadapi Perseru di 2 pertandingan terakhir. Dipertandingan terakhir pun Semen Padang FC bisa kembali meraih kemenangan atas PS TNI namun hasil tersebut tidak bisa menghindarkan Semen Padang FC dari jurang degradasi sebab di pertandingan lain, Perseru berhasil mengalahkan tuan rumah Persib Bandung 0-2.
CEO PT Kabau Sirah Semen Padang, Iskandar Z Lubis, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh supporter Kabau Sirah atas hasil di Liga 1 ini. Menurutnya, hasil yang didapat tahun ini bukanlah hasil yang baik dengan melihat hasil yang didapat tim pada kelasemen akhir Liga 1.
Meski demikian, Ia mengatakan bahwa tim Semen Padang FC masih akan terus bertahan di kompesi Sepakbola Indonesia meski harus berlaga di Liga 2 atau di Liga 1 nantinya. Menurut Iskandar, jika tim ini harus turun ke Liga 2, maka tim ini akan berjuang dengan maksimal untuk dapat kembali ke kasta tertinggi pada musim kompetisi berikutnya.
"Harapan dan peluang bertahan di Liga 1 itu tentunya masih ada, untuk itu kita berharap doa dan dukungannya Ranah Minang, karena kami akan melakukan komunikasi dengan pihak LIB dan PSSI," sebutnya.