Dosen Unand Bantu Guru SD Kampung Olo Bikin Video Pembelajaan

Padang, Padangkita.com - Lima orang dosen Universitas Andalas bantu guru belajar lagi. Pada Kamis, 17 Desember 2020, dosen Unand yang terdiri atas Boby Febri Krisdianto, Arif Rohman Mansur, Ria Febrina, Meza Silvana, dan Ika Sri Wahyuni melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di SD Negeri 03 Kampung Olo.

Bersama Ira Mulya Sari ahli keperawatan anak dan Sulung Siti Hanum, conten creator Indonesia asal Sumatra Barat, lima dosen Unand mengajarkan kepala sekolah dan guru membuat video pembelajaran modelling, khususnya video mengenai protokol kesehatan dalam rangka persiapan sekolah kembali.

Boby Febri Krisdianto, Ketua Pengabdian kepada Masyarakat menyatakan bahwa video pembelajaran modelling dibuat karena siswa cenderung meniru perilaku guru.

“Kita membantu guru mempraktikkan perilaku hidup bersih dan hidup sehat (PHBS) dengan harapan nanti siswa akan meniru perilaku yang sama. Guru mempraktikkan cara mencuci tangan dengan air mengalir, serta mempraktikkan cara memakai dan melepaskan masker dengan benar,” ujar dosen keperawatan Universitas Andalas ini.

Ira Mulya Sari, ahli keperawatan anak menyatakan bahwa guru memang menjadi contoh baik bagi siswa untuk meniru perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Oleh karena itu, dalam rangka membantu guru belajar lagi, Ira Mulya Sari memaparkan beberapa perilaku hidup bersih dan sehat yang harus diterapkan guru di sekolah.

“Guru dan siswa harus mencuci tangan dengan air mengalir atau dengan air yang dituangkan menggunakan gayung. Mencuci tangan dianjurkan memakai sabun cair agar kuman di tangan mati. Bahkan, mencuci tangan dengan air lebih bagus dibandingkan dengan menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer memang dapat membunuh kuman, tetapi kuman masih tetap tersimpan di tangan. Artinya, hand sanitizer hanya bantuan sementara. Jika sudah berada di rumah, guru dan siswa harus mencuci tangan dengan air dan sabun cair,” ungkap Ira.

Selain itu, Ira Mulya Sari mengungkapkan bahwa guru dan siswa harus mengenakan masker selama di sekolah. Bahkan, guru harus memastikan bahwa seluruh siswa SD tetap mengenakan masker selama beraktivitas.

“Siswa SD cenderung tidak betah mengenakan masker lama-lama. Oleh karena itu, guru harus menerangkan kepada siswa bahwa memakai masker itu menjadi pelindung paling bagus agar tidak terdampak virus korona,” ungkapnya.

Di samping itu, Ira juga menekankan kepada guru agar siswa memilih jajanan sehat selama di sekolah. Guru harus mengontrol jajanan apa saja yang ada di kantin sekolah dan melarang siswa untuk jajan di luar sekolah.

“Banyak makanan yang dibuat dengan zat pewarna kain, bukan dengan zat pewarna makanan. Zat pewarna kain yang digunakan memang membuat makanan berwarna lebih terang. Oleh karena itu, guru harus selektif dalam menerima jenis makanan yang dijual kepada siswa agar siswa tetap sehat.”

Ia berharap kepala sekolah dan guru agar memastikan adanya tempat sampah di sekolah untuk membuang sampah organik dan sampah non-organik; menyiapkan jamban yang bersih, tersedia cukup air, dan tidak bau; mengajak siswa berolahraga, serta rutin membersihkan seluruh fasilitas sekolah dengan disinfektan.

“Jika tidak ada disinfektan, guru dapat menyemprotkan hand sanitizer ke kain lap, lalu mengelap semua meja, papan tulis, pintu, lemari, dan perlengkapan sekolah dengan kain tersebut,” ujar Ira.

Selain itu, Ira juga menekankan satu hal yang paling penting kepada guru agar nanti siswa tidak berjabat tangan ketika bersalaman dengan guru.

“Guru dapat mengajarkan anak perilaku santun yang baru dalam bersalaman dengan cara menangkupkan tangan di hadapan guru.’

Baca Juga: Dosen Unand Bekali Guru SDN 03 Kampung Olo Membuat Video Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Siswa

Paparan Ira Mulya Sari tersebut menjadi storyline dalam video pembelajaran modelling yang dipaparkan oleh Sulung Siti Hanum. Conten creator Indonesia asal Sumatra Barat ini membangun brainstorming guru bahwa membuat video pembelajaran itu menyenangkan. Tidak hanya conten creator, guru juga bisa membuat video yang dinamis dan kreatif.

“Ibu guru juga dapat membuat video pembelajaran yang kreatif. Caranya, Ibu harus mampu memahami bahwa dalam membuat video ada komponen penting dalam pengambilan gambar, seperti objek tidak boleh terlalu dekat karena gambar tidak terpotong. Pastikan tubuh dan tangan ibu dalam posisi duduk atau berdiri dapat dilihat oleh siswa. Lalu, cahaya di sekitar pengambilan gambar juga harus cukup dan pastikan Ibu tidak membelakangi cahaya,” ujarnya.


Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Resmi Ditutup, 20 Barista Muda Siap Berwirausaha
Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Resmi Ditutup, 20 Barista Muda Siap Berwirausaha
Puluhan Napi Lapas Kelas IIB Pariaman Terima Ijazah setelah Lulus 'Sekolah di Balik Jeruji'
Puluhan Napi Lapas Kelas IIB Pariaman Terima Ijazah setelah Lulus 'Sekolah di Balik Jeruji'
Warga Sipora Selatan Sampaikan Aspirasi, Mahyeldi Janjikan Perbaikan
Warga Sipora Selatan Sampaikan Aspirasi, Mahyeldi Janjikan Perbaikan
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
6 Tahun Program Saga Saja, Pemko Pariaman telah Kuliahkan 380 Anak Keluarga Kurang Mampu
6 Tahun Program Saga Saja, Pemko Pariaman telah Kuliahkan 380 Anak Keluarga Kurang Mampu
Kualitas Pendidikan Masih Timpang, Tantangan Berat Menteri yang Baru
Kualitas Pendidikan Masih Timpang, Tantangan Berat Menteri yang Baru