Padangkita.com – Berawal dari keinginan untuk memecahkan persoalan di masyarakat melalui teknologi informasi, sejumlah programmer Sumatera Barat menginisiasi pendirian Komunitas Minang Developers.
Hendriko Firman, CEO Visio Incubator yang ikut menginisiasi komunitas itu mengatakan dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, diperlukan kreatifitas mengembangkan ekonomi kreatif melalui teknologi.
“Dengan adanya komunitas ini maka akan mudah untuk saling belajar, dan saling berbagi antar programmer. Kita butuh sebuah wadah positif ini untuk tetap terus berkarya,” ujar Hendriko dalam rilis yang diterima Padangkita.com, Kamis (19/10/2017).
Ia berharap komunitas itu bisa menjadi lokomotif bagi kemajuan bangsa dengan banyaknya programmer yang mau ikut andil menuntaskan masalah bangsa lewat IT.
“Tidak bisa disangsikan lagi, bahwa tiap negara berlomba-lomba untuk melahirkan banyak programmer. Karena di masa depan hampir semua masalah setiap negara bisa diselesaikan dengan IT,” kata Ogy Winenriandhika, inisiator lainnya.
Komunitas Minang Developers menargetkan bisa mengajak stakeholder besar seperti Google, Facebook dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mendukung tumbuhnya ekosistem programmer ini.
Inisiator lainnya, Aditya Persada yang pernah menerima beasiswa dari Google dan Udacity.com mengharapkan ekosistem demikian terus berkembang guna mendukung kemajuan ekonomi kreatif dan startup lokal.
“Sebagai penerima beasiswa Google dan Udacity.com, saya beruntung sekali bisa merasakan ekosistem di platform ini. Dan saya berpikir, kenapa di kampung saya sendiri tidak ada komunitas yang mendukung ekosistem ini. Makanya komunitas ini didirikan,” katanya.
Ia menyebutkan komunitas akan segera menghubungi manajemen Google dan big tech companies lainnya untuk bekerja sama dan mendukung gerakan tersebut.
Saat ini, komunitas para programmer itu sudah diikuti 24 orang pada pertemuan pertama, dan akan terus meningkat mengingat masih banyaknya anak muda Sumbar yang terjun dan memiliki ketertarikan di bidang IT.
Poppy, misalnya, salah satu anggota, merasa keberadaan komunitas itu menjadi penting. Apalagi, dirinya baru pertama kali belajar IT dan coding.
“Saya berlatar belakang kuliah kesehatan, dan saya sangat amaze sekali bagaimana IT memainkan peran di masa depan. Oleh karena itu komunitas ini sangat penting untuk saya bisa belajar,” katanya.
Ia mengaku biasa belajar di platform seperti freecodecamp.com dan codecademy. Namun, tidak tahu tempat mengadu saat mengalami kebuntuan.
“Maka dari itulah saya ingin bergabung di komunitas ini untuk bisa belajar lebih banyak lagi,” ujar Poppy.
Di komunitas ini nanti ada dua kegiatan, yaitu community empowering dan capacity building. Dua kegiatan ini yaitu bantu bangun ekosistem dan saling belajar antar sesama.