Jakarta, Padangkita.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh yang telah berjasa dan berkontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Upacara Penganugerahan diselenggarakan di Istana Negara, Selasa (10/11/2020).
Enam tokoh tersebut adalah adalah Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Macmud Singgirei Rumagesan – Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta.
Kemudian, Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara, MR. SM. Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara, dan Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi.
Pemberian anugerah Gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa dan berkontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia memang telah dilakukan setiap tahunnya sejak tahun 1959.
Baca juga: Gunung Merapi Siaga, BNPB Pantau Kesiapsiagaan Daerah
Hal tersebut tertuang dalam UUD 1945 Pasal 15 yang menyatakan Presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan dan pelaksanaannya diatur dengan UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Baca juga:
Pemberian gelar Pahlawan Nasional bertujuan untuk penghargaan kepada mereka yang telah berjasa besar mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Selain itu juga menumbuhkembangkan sikap keteladanan bagi setiap orang dan mendorong semangat melahirkan karya terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.
Berikut riwayat singkat 6 tokoh yang dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Jokowi hari ini:
Sultan Baabullah
Sultan Baabullah sangat menentang penjajahan Portugis. Ia berhasil mengusir penjajah Portugis, salah satunya dengan mengirim ekspedisi ke berbagai daerah seperti Ambon dan Buton. Di bawah kepemimpinannya, Ternate bisa bebas dari Portugis dan menjadi sentral perdagangan rempah-rempah dengan jaringan internasional.
Macmud Singgirei Rumagesan
Macmud Singgirei Rumagesan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda khususnya perjuangannya untuk mengembalikan Papua Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo memimpin kepolisian sejak awal berdirinya Negara RI hingga menjelang masuk ke sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Karya agungnya adalah meletakkan dasar-dasar kepolisian nasional yang kokoh selama masa kepemimpinannya. Pada 14 Februari 2001, ia ditetapkan sebagai Kapolri oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu
Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu telah terlibat aktif dalam dunia pergerakan nasional dengan misi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sutan Muhammad Amin Nasution
Sutan Muhammad Amin Nasution telah memperjuangkan semangat “etnonasionalisme” menjadi “nasionalisme” di kalangan pemuda dengan memprakarsai fusi berbagai organisasi pemuda kedaerahan (Jong Sumatra Bond, Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Minahasa dan sebagainya). Bersama Muhammad Yamin dan tokoh muda lainnya, ia berperan penting dalam penandatanganan naskah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Raden Mattaher
Raden Mattaher seorang panglima perang penuh talenta, cerdas, dan semangat. Ia berhasil memimpin perang 9 kali pertempuran melawan Belanda dan seluruhnya berhasil ia menangkan. [*/try]