
Suasana di BIM Sumbar saat arus mudik Lebaran (Foto: Padangkita.com)
Padangkita.com – Manajemen PT Angkasa Pura II berencana mengembangkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) guna mengejar kapasitas penumpang hingga 5,7 juta orang per tahun.
“Mulai tahun depan pembangunan perluasan BIM dilakukan, untuk mengatasi peningkatan kapasitas penumpang,” kata Fendrick Sondra, Humas BIM, Rabu (11/10/2017).
Ia mengakui jumlah penumpang di bandara terbesar di wilayah barat Pulau Sumatera itu, sudah melebihi kapasitas bandara yang hanya 2,7 juta penumpang per tahun.
Menurutnya, pembangunan BIM dilakukan dalam dua tahap, pertama perluasan terminal existing, dan tahap kedua membangun terminal ultimate yang modern dan nyaman.
Untuk diketahui, AP II berencana melakukan pembenahan BIM dengan perluasan bangunan terminal eksisting tahap 1 dari 20.568 meter persegi (m2) menjadi 33.600 m2, sehingga mampu menampung penumpang hingga 3,7 juta orang.
Kemudian juga perluasan tahap ultimate, yang didesain modern dan terpadu, sampai mencapai kapasitas penumpang 5,7 juta orang per tahun.
Perluasan tahap ultimate atau tahap dua mengusung konsep modern dengan desain tetap mengedepankan karakter dan kearifan lokal Sumatra Barat.
Perluasan terminal penumpang tahap ultimate seluas 16.350 m2, atau menjadi 49.950 m2 yang sekaligus terhubung dengan ketera bandara.
Peningkatan kapasitas bandara itu juga diiringi dengan peningkatan fasilitas penumpang, yakni jumlah konter check in akan bertambah menjadi 32 konter dan 5 conveyor belt pengambilan bagasi.
Ke depan, konsep terminal BIM akan diubah dengan memasukkan seluruh fasilitas pelayanan seperti toilet, mushola, area komersil, arena bermain anak, dan fasilitas lainnya ke dalam ruang tunggu keberangkatan, sehingga menciptakan ruang yang lebih luas bagi penumpang.
Dengan perluasan itu, maka total luas lahan BIM menjadi 438,84 Ha, luas runway menjadi 3.000 m x 45 m, dan luas apron menjadi 80.520 m2 yang diklaim sanggup menampung 16 pesawat berbadan besar.
Selain itu, juga menyediakan 8 taxyway dengan luas 2.500 x 30 m, sehingga akan memperlancar lalu lintas pesawat dan meningkatkan on time performance (OTP) maskapai, serta mengakomodir lebih banyak penerbangan.