Padang, Padangkita.com – Republik Indonesia genap berusia 80 tahun pada 17 Agustus 2025. Berbagai infrastruktur tentu saja telah banyak dibangun selama 8 dekade ini. Termasuk salah satunya yang strategis, jalan tol.
Sejarahnya, jalan tol pertama kali dibangun di Indonesia pada tahun 1973, dan selesai atau beroperasi lima tahun kemudian, yakni pada tahun 1978. Jalan tol pertama dan sekaligus tertua tersebut adalah Jalan Tol Jakarta - Bogor - Ciawi atau yang dikenal dengan Jalan Tol Jagorawi sepanjang 59 km.
Jalan tol ini terus beroperasi sampai saat ini, dan telah tersambung dengan banyak jalan tol, di antaranya dengan Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jalan Tol Bogor Ring Road, Jalan Tol Cimanggis - Cibitung, Jalan Tol Cinere - Jagorawi, dan Jalan Tol Ciawi – Sukabumi.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekeerjaan Umum (PU), jalan tol yang beroperasi telah mencapai 3.092,7 km beroperasi hingga Agustus 2025.
Adapun rinciannya terdiri dari jaringan Tol Trans Jawa sepanjang 1.065,49 km yang terbagi pada 20 ruas tol. Kemudian, jaringan tol di Jabodetabek sepanjang 379,84 km yang terbagi 22 ruas tol. Selanjutnya, jaringan tol Non-Trans Jawa sepanjang 392,73 km.
Sementara itu di luar Jawa, meliputi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 1.085,93 km yang tebagi 16 ruas tol; Tol di Sulawesi 61,45 km yang terbagi 3 ruas tol; Tol di Kalimantan 97,27 km yang hanya 1 ruas tol; dan Tol di Pulau Bali sepanjang 10,07 km yang juga hanya 1 ruas tol.
Sejak satu dekade terakhir, pembangunan jalan tol di Indonesia memang makin masif. Tak hanya di Pulau Jawa, jalan tol juga dikebut di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Sepanjang tahun 2025 ini saja, ada 4 ruas tol baru yang beroperasi dengan panjang total 72,3 km.
Jalan tol baru ini adalah Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin sepanjang 35,45 km (36 km); Jalan Tol Klaten-Prambanan 7,85 km; Tol Kuala Tanjaung-Interchange Indrapura 10,15 km; dan Tanjung Pura-Pangkalan Brandan 18,85 km.
Tahun ini pun sejumlah ruas tol baru terus dikebut untuk dituntaskan. Di antaranya Jalan Tol Probolonggo – Banyuwangi ruas Gending, Jalan Tol Palembang – Betung, Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, jaringan Tol IKN, dan sejumlah ruas tol yang terhubung ke tol di wilayah Jakarta.
Tol di Sumatera Barat
Sementara itu, di Sumatera Barat (Sumbar) baru ada satu ruas jalan tol, yakni Jalan Tol Padang-Sicincin yang merupakan salah satu seksi dari Jalan Tol Padang-Pekanbaru yang diperkirakan akan memiliki panjang total 255 km.
Jalan Tol Padang-Pekanbaru sendiri merupakan feeder atau sirip utama jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang diproyeksikan menghubungkan semua daerah di Sumatera, dari Lampung hingga Aceh.
Jalan Tol Padang-Pekanbaru kini masih menyisakan sekitar 163 km lagi. Sebelumnya, telah dulu beroperasi Tol Pekanbaru-Bangkinang dan Tol Bangkinang-VIII Koto Kampar, yang keduanya memiliki panjang total 56 km. Jika diakumulasikan, berarti ruas tol yang telah rampung dan beroperasi adalah sepanjang 92 km.
Sisa tol sepanjang 163 km yang belum dibangun meliputi beberapa ruas lagi, yakni Tol Sicinin-Bukittinggi, Tol Bukittinggi-Payakumbuh dan Tol Payakumbuh-Pangkalan hingga ke VIII Koto Kampar.
Baca juga: Ruas Tol Padang-Pekanbaru Kini Resmi Beroperasi Sepanjang 92 Km, masih Menyisakan 163 Km lagi
Nah, soal kapan Jalan Tol Padang-Pekanbaru terhubung seluruhnya, memang belum ada kepastian. Hanya, beberapa pihak terkait telah meyakinkan bahwa Tol Padang-Pekanbaru tetap akan dilanjutkan di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, meskipun kini dihadapkan pada persoalan keterbatasan anggaran. [pkt]
