Berita Pasaman Barat hari ini dan berita Sumbar hari ini: 71 KK di Pasaman Barat terdampak cuaca ekstrem berupa angin kencang, termasuk puting beliung.
Simpang Empat, Padangkita.com – Sebanyak 71 kepala keluarga (KK) di Pasaman Barat terdampak atau jadi korban cuaca ekstrem berupa hujan diserta angin kencang termasuk angin puting beliung. Jumlah ini berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasbar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasbar, Decky H Saputra kepada Padangkita.com di Simpang Empat menyampaikan kerugian materiel akibat dari kejadian itu mencapai Rp657.920.000.
"Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum juga terdampak seperti empat unit fasilitas ibadah, dua unit fasilitas kesehatan, enam unit fasilitas pendidikan, dan dua unit fasilitas penkantoran," terangnya, Rabu (7/4/2021) siang.
Ia menyampaikan, bencana angin kencang yang terjadi mulai tanggal 31 Maret 2021 sampai 4 April 2021 berdampak hampir pada setiap kecamatan di Pasbar. Namun yang terparah terjadi di Kecamatan Kinali dengan kerugian mencapai Rp162.620.000.
Kemudian disusul Kecamatan Pasaman dengan kerugian sebesar Rp125 juta, Kecamatan Sungai Aur Rp86,5 juta, Kecamatan Sungai Beremas Rp65 juta dan Kecamatan Koto Balingka Rp64 juta. Berikutnya, Kecamatan Ranah Batahan Rp60 juta, Kecamatan Talamau Rp46,8 juta, Kecamatan Gunung Tuleh Rp41 juta, Kecamatan Lembah Melintang Rp4 juta dan Kecamatan Luhak Nan Duo Rp3 juta.
"Rata-rata dampaknya adalah atap rumah yang diterbangkan angin dan pohon tumbang hingga menimpa rumah atau kantor," jelas Decky.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengantisipasi terjadinya bencana alam yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi tanpa diketahui.
"Bencana alam itu bisa terjadi kapan saja. Untuk itu mari kita waspada dan selalu siap siaga. Apabila mungkin ada pohon yang sudah tua atau tinggi yang dekat dengan permukiman, alangkah baiknya untuk terlebih dahulu ditebang atau dipotong sebagai langkah antisipasi dini," ingatnya.
Selain itu, terhadap warga yang tinggal di pinggiran sungai agar selalu memperhatikan debit air. Ketika hujan turun arus akan membesar dan bisa menggerus tebing sungai sehingga membahayakan jiwa yang tinggal di sekitar sungai. [pkt]