Berita Agam hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sekitar 70 ton ikan mati massal dalam keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam.
Lubuk Basung, Padangkita.com – Sekitar 70 ton ikan mati massal dalam keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam. Kerugian petani ditaksir mencapai Rp1 miliar. Ini kejadian berulang yang memang sering terjadi di Danau Maninjau.
Camat Tanjung Raya, Handria Asmi mengatakan ikan mati massal ini terjadi Sabtu (24/4/2021) hingga Senin (26/4/2021). Kematian massal ikan terjadi di dua titik di Kecamatan Tanjung Raya, yaitu Jorong Galapuang Nagari Tanjung Sani dan Jorong Tanjung Sani, Nagari Sungai Batang.
"Berdasarkan hasil kunjungan tim penyuluh perikanan Tanjung Raya, jumlah ikan mati sekitar 70 ton. Kerugian mencapai Rp1 miliar," ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Kamis (29/4/2021).
Dia menuturkan ikan mati massal ini disebabkan karena cuaca ekstrem yakni angin kencang yang melanda Danau Maninjau.
Kematian massal ikan juga dipicu karena jumlah ikan yang diisi ke dalam petak KJA melebihi kapasitas yang seharusnya.
"Kalau kini perkiraan hanya bisa diisi paling banyak 2.500 ikan. Kalau lebih dari itu, maka tingkat kematian ikan juga lebih tinggi," sebut Handria.
Kejadian ikan mati massal ini merupakan peristiwa berulang terjadi di Danau Maninjau. Pada awal Februari lalu, setidaknya tiga ton ikan juga ditemukan mati di sana.
Untuk mengurangi tingkat kematian ikan, Handria pun mengimbau para petani untuk tidak menaburkan bibit ikan ke dalam petak KJA melebihi kapasitas yang seharusnya.
Petani juga diimbau untuk tidak memasukkan bibit ikan saat cuaca ekstrem melanda Danau Maninjau yakni November-Maret. Dia juga mengimbau petani untuk segera memanen ikan apabila sudah memasuki masa panen.
Baca juga: Indonesia Re dan PNM Lakukan Pembinaan Bagi Pembudidaya Ikan di Danau Maninjau
Lebih lanjut, Handria menambahkan saat ini cuaca di Danau Maninjau sudah kembali normal. Tidak ada angin kencang dalam dua hari terakhir di Danau Maninjau. [pkt]