5 Mitos Makanan yang Salah Tetapi Masih Dipercaya

Info kesehatan terbaru: Mitos tentang makanan, Mitos makanan yang salah

Masakan (Foto: Ist)

Banyak mitos tentang makanan yang beredar di masyarakat yang belum tentu benar.

Padangkita.com - Mitos soal makanan berkembang di masyarakat. Biasanya mitos berbicara soal dampak mengonsumsi makanan tertentu.

Akibatnya, ada orang yang mengurungkan niat untuk mengonsumsi makanan tertentu. Ada pula yang mengonsumsinya terlalu banyak. Padahal, tidak semua mitos itu benar.

Berikut Padangkita.com rangkum 5 mitos-mitos yang salah tentang makanan yang beredar di masyarakat.

Karbohidrat membuat gemuk

Hingga saat ini, masih banyak yang percaya cara terbaik menurunkan berat badan adalah tidak mengonsumsi karbohidrat. Sebab karbohidrat diyakini dapat menambahkan bobot tubuh.

Baca juga: 3 Hal Ini Jangan Dilakukan Setelah Makan, Bukan Mitos

Hal ini tidak tepat sama sekali. Kekurangan karbohidrat dapat meningkatkan risiko kematian dini, kehilangan fokus, dan mudah merasa lelah.

Kacang-kacangan dapat dimakan sepuasnya

Konsumsi Kacang-kacangan seperti almond yang kaya akan protein, vitamin E, dan lemak tidak jenuh memang dikatakan baik untuk kesehatan. Namun, bukan berarti bisa dimakan dalam jumlah tidak terkendali.

Kacang-kacangan memiliki kalori yang apabila dimakan berlebihan dan tidak dikeluarkan dapat menumpuk menjadi lemak tubuh.

Camilan protein adalah camilan sehat

Semakin banyak orang yang mencari camilan protein tinggi agar lebih sehat. Padahal, hal ini belum tentu.

Adanya campuran coklat, pemanis, dan semacamnya pada protein membuatnya menjadi makanan tinggi gula. Dengan begitu bila dikonsumsi terus menerus dapat menyebabkan masalah lain.

Madu tidak membuat gemuk

Dianggap sebagai gula alami, maka banyak orang yang senang mengonsumsi madu secara berlebih. Walaupun memiliki sejumlah manfaat, namun apabila konsumsinya di luar batas, madu dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2.

Alpukat bisa membuat gemuk

Alpukat memang mengandung lemak yang tinggi, tetapi lemak yang terdapat dalam alpukat merupakan lemak tidak jenuh tunggal. Asam lemak tak jenuh pada alpukat bisa bermanfaat untuk memperbaiki kadar kolesterol dan memproteksi kerusakan pada arteri tubuh.

Saat mengonsumsi alpukat, yang harus diperhatikan cara penyajian alpukatnya, seperti penambahan susu kental manis atau ice cream yang memang mengandung banyak lemak.

Nah itu dia 5 mitos-mitos yang salah tentang makanan yang beredar di masyarakat. (*/PKT-28)


Baca Info Kesehatan Terbaru Hanya di Padangkita.com

Tag:

Baca Juga

Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa Semakin Afdal
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa Semakin Afdal
Pulau Punjung, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya berjanji akan memenuhi kebutuhan alat kesehatan di RSUD Sungai Dareh
Bupati Sutan Riska Akan Upayakan Pemenuhan Kebutuhan Alat Kesehatan di RSUD Sungai Dareh