Padangkita.com - Apakah kamu pernah mendengar istilah pipeline untuk penjualan? Sales pipeline merupakan visualisasi dari tahapan proses penjualan. Dengan acuan ini, bisnis dapat menerapkan standarisasi dan memastikan setiap anggota tim melalui proses tersebut selama melakukan penjualan.
Dalam bisnis modern, sales pipeline bahkan sudah dioptimalkan dengan otomatisasi. Alat pipeline automation kemudian menyederhanakan proses penjualan dan membuat perpindahan prospek menjadi lebih cepat.
Sales pipeline tanpa otomatisasi saat ini adalah bentuk dari kurangnya adaptasi bisnis terhadap transformasi digital. Dimana data yang dikelola menjadi tidak relevan, kurangnya visibilitas status penjualan, hingga operasional penjualan yang tidak efektif.
Di samping itu menerapkan saja tidak cukup, dibutuhkan kesiapan yang matang agar alat-alat otomatisasi penjualan bekerja dengan maksimal.
5 Langkah Utama Menerapkan Pipeline Automation untuk Penjualan Efisien
Berikut ini 5 langkah utama yang perlu diperhatikan bisnis ketika ingin meningkatkan efisiensi penjualan menggunakan pipeline automation.
1. Menentukan proses penjualan yang dapat diotomatisasi
Proses penjualan biasanya digambarkan dengan runtutan tahapan:
- mencari prospek,
- memilah prospek,
- memberikan penawaran,
- negosiasi,
- dan penutupan transaksi.
Kelima tahapan tersebut mencakup tugas-tugas yang kompleks dan membutuhkan kecepatan.
Kita ambil contoh skenario tugas dalam pencarian prospek, bisnis dituntut untuk mengidentifikasi pelanggan yang memiliki kebutuhan terkait produknya. Jika dilakukan secara manual, bisnis perlu melihat profil pelanggan satu-persatu. Bayangkan jika tim harus mengidentifikasi lebih dari 100 pelanggan sehari, rasanya tidak efisien, ya? Artinya, untuk mencapai efisiensi, bisnis perlu menerapkan otomatisasi pada proses penjualan ini.
Proses identifikasi permasalahan ini perlu diterapkan pada keseluruhan proses penjualan. Dengan demikian, bisnis dapat menentukan fitur apa yang paling dibutuhkan sebelum menentukan salat yang akan digunakan.
2. Pilih fitur yang tepat untuk mendukung otomatisasi
Kini, kamu sudah ada bayangan terkait permasalahan yang kamu hadapi dan solusi yang kamu butuhkan. Maka, langkah selanjutnya adalah memilih alat yang tepat untuk mendukung proses otomatisasi pipeline.
Secara umum, aplikasi CRM adalah alat yang dapat menunjang seluruh kebutuhan pipeline automation, karena alat ini menawarkan fitur seperti sales automation, pipeline digital, chatbot, hingga marketing automation.
Namun, platform CRM juga menyediakan begitu banyak fitur yang dapat dikustomisasi. Tak jarang, calon pengguna merasa bingung dalam menentukan paket apa yang cocok untuk bisnisnya. Tak sedikit pula yang takut fitur tidak digunakan secara optimal dan menjadi sia-sia. Dengan begitu, memilih platform yang tepat sangat penting agar kamu juga dapat meningkatkan jumlah ROI.
3. Sesuaikan workflow otomasi untuk memenuhi kebutuhan penjualan
Setelah kamu menemukan platform CRM yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan penggunaan alat dengan alur kerja yang ada. Rancang keseluruhan alat pipeline automation sesuai dengan proses penjualan yang biasanya digunakan. Buat alur otomatis yang mendukung tahapan-tahapan krusial dalam proses penjualan.
Integrasikan pula alat dengan media komunikasi, agar dapat mencatat interaksi pelanggan secara otomatis. Selain itu, menambahkan fitur analytics ke dalam pipeline juga akan sangat mempermudah tim dalam melacak metrik penjualan, menyediakan data secara real time. Semakin disesuaikan alurnya, semakin mudah bagi tim penjualan untuk merespons peluang tanpa harus menunggu terlalu lama atau melupakan tahapan penting dalam penjualan.
4. Pelatihan tim dan adaptasi terhadap pipeline automation
Jangan lupa juga untuk terus memantau reaksi pengguna atau tim dalam mengoperasikan otomatisasi. Observasi ini membantu dalam mengenali area yang mungkin masih membingungkan atau memerlukan penyesuaian lebih lanjut. Berikan pelatihan yang terstruktur secara berkala, untuk memastikan semua anggota tim benar-benar memahami cara menggunakan setiap fitur dan manfaat dari alat pipeline automation tersebut.
Selain itu, dorong tim untuk memberikan masukan terkait pengalaman mereka dalam menggunakan sistem. Masukan ini dapat membantu dalam mengidentifikasi kesulitan atau kendala tertentu yang mungkin tidak terlihat selama perencanaan awal.
Dengan melakukan evaluasi berkala berdasarkan umpan balik tim, kamu bisa melakukan penyempurnaan alur otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas proses penjualan.
5. Monitoring dan evaluasi pipeline automation untuk hasil maksimal
Pipeline sudah berjalan dan tim sudah beradaptasi, maka langkah terakhir adalah melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan proses ini memberikan hasil maksimal. Kinerja otomatisasi penjualan dapat dipantau dengan mengukur indikator seperti waktu respons tim terhadap prospek, tingkat konversi di setiap tahapan, serta jumlah interaksi setelah diotomatisasi.
Melalui metriks tersebut, kamu dapat melihat seberapa efektif sistem otomatisasi dalam mencapai tujuan penjualan dan mengetahui potensi hambatan yang perlu dihindari.
Evaluasi secara berkala juga memungkinkan kamu untuk menyesuaikan elemen-elemen dalam pipeline sesuai dengan kebutuhan sesuai pertumbuhan bisnis. Evaluasi juga dapat digunakan untuk menilai kualitas lead yang dihasilkan dan waktu yang dihemat oleh tim.
Dengan melakukan penyesuaian berdasarkan hasil evaluasi, pipeline automation dapat berjalan dengan optimal, membantu tim penjualan mencapai target dengan lebih efisien.
Manfaat Pipeline Automation untuk Produktivitas Proses Penjualan
Berikut ini beberapa keuntungan yang dirasakan bisnis telah mengimplementasikan otomatisasi penjualan ke dalam proses penjualan.
Efisiensi waktu dan pengurangan tugas manual yang berulang
Proses penjualan bergerak secara efisien karena pipeline automation membantu menghilangkan tugas-tugas manual yang memakan waktu. Memasukkan data pelanggan, mengirimkan pesan follow-up, dan mengelompokkan prospek menjadi lebih cepat karena dilakukan secara otomatis.
Otomatisasi tugas-tugas ini juga menjadikan tim penjualan lebih fokus pada interaksi yang membutuhkan penyelesaian masalah. Proses yang cepat juga memungkin tim untuk menangani lebih banyak prospek potensial.
Peningkatan akurasi dan konsistensi dalam pengelolaan data pelanggan
Data pelanggan jadi terkelola secara konsisten, karena mereka akan melewati masing-masing proses penjualan sesuai dengan pipeline yang sudah disusun. Setiap informasi yang masuk juga akan otomatis tersimpan secara terstruktur. Hal ini mengurangi risiko kesalahan pencatatan atau kehilangan informasi penting, serta membuat data pelanggan lebih mudah diakses dan dianalisis oleh tim.
Meningkatkan pengalaman pelanggan dengan respon yang lebih cepat
Alat pipeline automation menyediakan live chat dan chatbot instagram atau whatsapp yang memungkinkan pelanggan menerima respon cepat. Sehingga setiap pelanggan menanyakan pertanyaan umum, chatbot akan menjawabnya secara otomatis.
Bahkan, dengan bantuan machine learning, chatbot dapat memberikan rekomendasi produk kepada pelanggan. Respon yang cepat ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat kesan bahwa bisnismu responsif terhadap kebutuhan mereka.
Mengoptimalkan Penjualan dengan Pipeline Automation
Pipeline automation menjadi solusi praktis yang dibutuhkan bisnis untuk meningkatkan efisiensi dalam proses penjualan. Dengan tingkat fokus tim yang semakin tinggi terhadap interaksi dengan prospek dan pelanggan, bisnis dapat meningkatkan penjualan secara produktif.
Selain itu, strategi ini juga memberikan data berharga yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi penjualan. Dengan implementasi yang tepat, alat ini tidak hanya mempercepat konversi tetapi juga meningkatkan pengalaman pelanggan untuk mendukung pertumbuhan dan keberhasilan bisnis di masa mendatang.