Padang, Padangkita.com - Bertepatan dengan momen 1 Muharram 1446 Hijriah, Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar) resmi berganti nama menjadi Masjid Raya Syekh Khatib Al-Minangkabawi Sumbar.
Peresmian yang penuh makna ini dihadiri oleh 58 keturunan ulama besar Syekh Khatib Al-Minangkabawi dari Arab Saudi, serta para Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) terdahulu, yaitu Irwan Prayitno dan Gamawan Fauzi.
Kehadiran Irwan Prayitno dan Gamawan Fauzi dalam peresmian ini menjadi sorotan. Duduk bersama Mahyeldi Ansharullah, gubernur Sumbar saat ini, momen ini menunjukkan rasa persatuan dan penghargaan atas kontribusi besar para pendahulu dalam pembangunan masjid megah tersebut.
Sejarah pembangunan Masjid Raya Syekh Khatib Al-Minangkabawi Sumbar dimulai pada 21 Desember 2007, dengan peletakan batu pertama oleh Gamawan Fauzi.
Ide awal pembangunan masjid ini berasal dari Gamawan setelah berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan ulama, termasuk menetapkan nama masjid.
Sebelumnya, Zainal Bakar, Gubernur Sumbar periode 2000-2005, hanya berencana merenovasi Masjid Nurul Iman.
Namun, Gamawan kemudian memperjuangkan kebutuhan akan masjid baru yang berfungsi sebagai Islamic Center.Pembangunan masjid ini dilakukan secara bertahap dengan sistem multi years.
Pada tahap awal, panitia yang diketuai oleh Marlis Rahman menghimpun sumbangan masyarakat dan bekerja sama dengan pihak swasta serta negara Timur Tengah.
Tahap pembangunan terbesar dilakukan oleh Irwan Prayitno mulai tahun 2014 dengan berbagai sumber pendanaan, termasuk APBD, Pemerintah Pusat, bantuan dari negara lain, dan provinsi lain.
Pada awal 2019, lantai atas masjid dibuka untuk umum dengan salat Jumat perdana pada 4 Januari 2019, menandai tuntasnya pembangunan Masjid Raya Sumbar yang kini bernama Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Sumbar.
"Alhamdulillah, pembangunan ini tidak akan terjadi tanpa kerjasama antar Gubernur. Sustainable Development saya meletakkan dasarnya, Irwan melanjutkan, dan Mahyeldi meresmikannya. Inilah kerjasama yang baik," ujar Gamawan Fauzi dalam sambutannya.
Gamawan berharap kerjasama ini menjadi contoh bagi generasi berikutnya. "Pembangunan itu tidak bisa dipenggal-penggal. Pembangunan harus Sustainable, jika ada program Irwan terlantar, Mahyeldi melanjutkan, begitu seterusnya," kata Gamawan.
Irwan Prayitno juga menyampaikan hal serupa, bahwa dirinya menyelesaikan amanah dari pendahulunya, termasuk pembangunan masjid ini.
"Banyak ide dan gagasan dari pendahulu saya, dan Alhamdulillah semuanya saya tuntaskan. Tidak ada yang tidak selesai, tinggal bermanfaat untuk masyarakat," kata Irwan.
Terakhir, Mahyeldi menyampaikan terima kasih atas kontribusi semua pihak dalam pembangunan Masjid Raya Syekh Khatib Al-Minangkabawi Sumbar ini, termasuk kedua gubernur sebelumnya.
"Sejarah panjang pembangunan masjid ini, mulai dari inisiasi oleh Gamawan Fauzi, dilanjutkan oleh Irwan Prayitno, dan hari ini kita resmikan nama Syekh Khatib Al-Minangkabawi. Semoga menjadi inspirasi, motivasi, dan semangat bagi generasi Sumbar di masa depan," ujar Mahyeldi Ansharullah.
Peresmian Masjid Raya Syekh Khatib Al-Minangkabawi Sumbar ini bukan hanya menandai selesainya sebuah bangunan megah, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, penghargaan atas sejarah, dan semangat untuk terus membangun Sumbar yang lebih baik.
Baca Juga: Dibangun 2007, Kini Resmi Bernama Masjid Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Sumatera Barat
Masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan membawa nama harum Sumatra Barat. [*/hdp]