Pariaman, Padangkita.com - Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi meninjau langsung pelaksanaan Tes Potensi Akademik (TPA) Logika untuk masuk Universitas Nasional Pendidikan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (UNAS PASIM) Bandung melalui program Saga Saja Plus. Tes TPA diadakan di SMPN 2 Pariaman, Minggu (20/7/2025).
Dalam kunjungannya, Wawako Mulyadi memberikan semangat kepada para calon mahasiswa dan berpesan agar mereka mengerjakan soal dengan teliti.
"Pelaksanaan ujian hari ini merupakan implementasi dari program Balad – Mulyadi. Di mana kita memberikan kesempatan anak–anak yang (ekonomi) kurang atau bahkan tidak mampu untuk bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi dalam program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) Plus," ungkap Mulyadi.
Ini merupakan kerja sama perdana antara Pemerintah Kota Pariaman dengan UNAS PASIM dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi muda yang unggul.
"Program Saga Saja Plus ini merupakan inisiatif yang sangat baik untuk memberikan kesempatan pendidikan tinggi kepada lebih banyak anak-anak kita," ujar Mulyadi.
Sebelumnya, Wali Kota Pariaman Yota Balad telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor UNAS PASIM Bandung melalui Proram Unggulan Saga Saja Plus di Kampus UNAS PASIM, Bandung.
“UNAS PASIM pada Program Saga Saja Plus memberikan kesempatan kepada 20 anak–anak Kota Pariaman untuk bisa menjadi mahasiswa UNAS PASIM. Namun, hari ini yang ujian sebanyak 19 orang, sehingga apabila semua peserta mampu mencapai nilai kelulusan ujian, maka semuanya berhak melanjutkan tes berikutnya,“ terang Mulyadi.
Ia menambahkan meskipun melalui seleksi yang sangat ketat, pihaknya berharap peserta akan lulus semua seleksi, sehingga tamat kuliah nanti mereka berhasil meningkatkan SDM dan akan menjadi percontohan serta penyemangat bagi anak–anak lainnya. Sebab, kata Mulyadi, lulusan UNAS PASIM akan langsung bekerja pada perusahaan–perusahaan besar ternama di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Hertati Taher mengakui bahwa pelaksaan ujian masuk UNAS PASIM memang sangat ketat. Hal ini dilakukan karena PASIM sendiri merupakan salah satu Universitas yang bermutu, karena lulusan UNAS PASIM akan langsung bekerja.
“Seleksi awal dilakukan Tes Potensi Akademik (TPA) Logika yang difasilitasi UNAS PASIM. Ketika peserta dinyatakan lulus TPA, dilanjutkan dengan kunjungan tim PASIM yang langsung ke lapangan untuk melakukan wawancara awal, kemudian psikotes dan home visit. Tujuanya adalah memastikan data anak–anak tersebut benar kurang atau tidak mampu," ungkap Hertati Taher.
Wawancara sendiri, lanjut dia, dilakukan untuk melihat sebesar apa keinginan anak–anak untuk kuliah di UNAS PASIM. Setelah semua seleksi dilakukan, nilai akan diakumulasikan, sehingga hasilnya akan menjadi rujukan untuk bisa lulus menjadi mahasiswa UNAS PASIM.
Dalam kerja sama, UNAS PASIM akan memberikan keringan kepada mahasiswa program Saga Saja Plus, antara lain semua biaya kuliah ditanggung PASIM, asrama, makan dan perusahaan tempat bekerja setelah tamat.
Namun dalam proses kuliah, UNAS PASIM akan menerapkan sistem drop out (DO). Apabila nilai semester tidak mencapai target, mahasiswa dipulangkan ke daerah asal tanpa membawa transkrip nilai sebelumnya.
Baca juga: Pemko Pariaman Fasilitasi Anak Muda untuk Bekerja di Jepang dan Jadi Kru Kapal Pesiar
“Kita berharap semua peserta bersungguh–sungguh, sehingga setelah tamat kuliah mereka tidak perlu lagi mencari pekerjaan karena UNAS PASIM akan menjamin pekerjaan kepada lulusannya dengan ketentuan, gaji yang diterima nanti bersedia disumbangkan 20%," kata Hertati Taher.
Sumbangan ini, lanjut Hertati, akan digunakan UNAS PASIM untuk program PUB (Pemberdayaan Umat Berkelanjutan), yang akan membiayai kuliah mahasiswa kurang atau tidak mampu berikutnya.
"Sumbangan 20% tersebut langsung dikelola oleh mahasiswa per tahun angkatan bukan UNAS PASIM,“ pungkasnya. [*/pkt]