1,5 Hektare Tumpukan Tandan Kosong Kelapa Sawit PT AWL di Pasbar Terbakar dari Siang hingga Malam

1,5 Hektare Tumpukan Tandan Kosong Kelapa Sawit PT AWL di Pasbar Terbakar dari Siang hingga Malam

Lahan berisi tumpukan tandan kosong kelapa sawit milik PT AWL terbakar. [Foto; Ist.]

Simpang Empat, Padangkita.com - Tumpukan tandan kosong kelapa sawit (YKKS) seluas 1,5 hektare di lahan PT. Agro Wisata Ligatsa (AWL), di Jorong Simpang Tiga Alin, Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Pasaman Barat (Pasbar) terbakar sejak Jumat (23/7/2021) siang.

Kebakaran kemudian merambah ke kolam limbah yang ada di lokasi Pabrik Kelapa Sawit yang hingga Jumat (23/7/2021) malam belum juga padam.

Camat Gunung Tuleh, Randy Hendrawan saat dikonfirmasi Padangkita.com menyebutkan, tim pemadam kebakaran dan watercanon Polres Pasbar sudah dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.

"Sejak tadi siang api begitu besar dan sulit untuk dipadamkan. Bahkan sampai malam ini api masih terus menyala," katanya.

Randy menyebutkan, kuat dugaan kebakaran dipicu oleh cuaca yang panas terik disertai angin kencang, sehingga menyebabkan tumpukan TKKS yang panas terbakar.

"Tadi kita juga telah turun bersama-sama dengan unsur Forkopimca dan satu pleton personel Polres untuk membantu memadamkan api," ujarnya.

Randy menambahkan, pengakuan dari manajemen perusahaan bahwa dalam satu minggu belakangan kepulan asap juga terus terlihat di lokaso. Namun pihak perusahaan telah berupaya menyiram dengan selang seadanya.

Terpisah, Manajer PT AWL, Rudi kepada Padangkita.com mengatakan hingga pukul 21.55 WIB api masih terus menyala, tetapi tidak lagi sebesar siang harinya.

"Api masih menyala, tetapi tidak lagi sebesar ketika siang tadi. Api ikut menyambar dua unit kolam limbah yang memang letaknya berdekatan dengan tumpukan tandan kosong itu, makanya api sulit untuk dipadamkan," ungkapnya.

Rudi menjelaskan, kolam limbah ini ketika disiram dengan air maka api semakin besar yang disebabkan oleh gas yang ada di kolam itu sendiri.

"Solusinya untuk memadamkan api yang ada di kolam adalah dengan menunggu gasnya berkurang. Karena semakin kita siram, maka apinya semakin besar," jelas Rudi.

Ia menambahkan, tumpukan TKKS ini terbakar karena mengandung metanol dan disertai angin kencang serta cuaca yang begitu panas.

Hingga berita ini disusun, proses pemadaman api di lokasi kebakaran masih terus berlangsung dengan pengawalan dari pihak kepolisian.

Baca juga: Menengok Keberadaan Rumah Isolasi Pasien Positif Covid-19 di Pasbar yang Sempat Ditolak Warga

Limbah TKKS merupakan salah satu limbah padat hasil samping dari proses produksi minyak kelapa sawit.  Selama ini, limbah TKKS dikumpulkan di area sekitar pabrik, dibakar atau ditebarkan ke area perkebunan sebagai pupuk. (rom/pkt)

Baca Juga

Mahyeldi Dorong Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Dharmasraya
Mahyeldi Dorong Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Dharmasraya
Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat
Khairuddin Apresiasi Kinerja Mahyeldi di Pasaman dan Pasbar, Harapkan Lanjutan Kepemimpinan
Khairuddin Apresiasi Kinerja Mahyeldi di Pasaman dan Pasbar, Harapkan Lanjutan Kepemimpinan