12 Fakta Gempa Siberut M 6,7,  Nomor 6: Zona Kosong Setelah 225 Tahun 

12 Fakta Gempa Siberut M 6,7,  Nomor 6: Zona Kosong Setelah 225 Tahun 

Gempa Ilustrasi. [Foto: Dok. Pixabay]

Padang, Padangkita.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat merilis sejumlah catatan penting terkait gempa bumi Siberut magnitudo (M) 6,7 yang mengguncang kawasan di pulau Sumatera pagi ini, Senin (14/3/2022).

Hal ini diteruskan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat, Daryono dalam keterangan tertulis menyampaikan belasan fakta seputar gempa bumi Siberut magnitudo (M) 6,7.

Berikut 12 Fakta Gempa Siberut Magnitudo 6,7:

1. Terjadi pada hari Senin 14 Maret 2022 pukul 04.09.21 WIB.2. Gempa ini memiliki magnitudo update 6,7 dengan episenter terletak pada koordinat 0,71° LS ; 98,50° BT dengan kedalaman hiposenter 25 km.

3. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di Zona Megathrust Segmen Mentawai - Siberut.

4. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas dari gempa megathrust.

5. Gempa ini terletak di “Zona Seismic Gap” (zona kekosongan gempa besar ) di Kep Mentawai bagian Utara.

6. Gempa besar terakhir di zona ini adalah gempa dahsyat berkekuatan ~8,5 yang terjadi pada 10 Februari 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu, sehingga zona ini merupakan zona kekosongan gempa besar yang sudah berlangsung sangat lama.

7. Dampak gempa ini di Siberut Utara dan Kep Batu mencapai skala intensitas V-VI MMI dan berpotensi terjadi kerusakan. Di Padang, dan Gunungsitoli dalam skala intensitas IV MMI. Di Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dalam skala intensitas III MMI. Di Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci,  Tapanuli Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok dalam skala intensitas II MMI.

8. Hingga saat ini pukul 7.30 WIB belum ada laporan mengenai dampak kerusakan akibat gempa magnitudo 6,7.

9. Hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya belum mampu menciptakan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut.

10. Hingga pukul 05.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi 4 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 6.0.

11. Sebagai catatan bahwa gempa dahsyat di Kepulauan Mentawai magnitudo 8,5 pada 10 Februari 1797 memicu tsunami di Mentawai, Sumatra Barat, Sumatra Utara, yang menerjang pantai dan muara sungai hingga menggenangi pesisir Kota Padang. Banyak rumah hanyut, bahkan kapal besar dapat terdorong 5,5 km ke daratan. Tsunami ini menewaskan lebih dari 300 orang.

Baca Juga: Gempa M 6,9 Guncang Nias Selatan, Terasa hingga ke Padang

12. Kita patut meningkatkan kewaspadaan terkait kejadian gempa pagi ini mengingat zona ini merupakan “seismic gap” yang sudah lebih dari 200 tahun. Apakah ini gempa pembuka atau bukan hal ini masih sulit diprediksi.

[*/isr]

Baca Juga

Bersahabat dengan Gempa dan Mitigasi 'Separasi'
Bersahabat dengan Gempa dan Mitigasi 'Separasi'
Peringatan Gempa 30 September, Mahyeldi akan  Perkuat Kolaborasi untuk Mitigasi Bencana
Peringatan Gempa 30 September, Mahyeldi akan Perkuat Kolaborasi untuk Mitigasi Bencana
Peringatan 15 Tahun Gempa 7,6 SR: Pentingnya Kesiapsiagaan dan Pentahelix Kebencanaan
Peringatan 15 Tahun Gempa 7,6 SR: Pentingnya Kesiapsiagaan dan Pentahelix Kebencanaan
Padang Siap Hadapi Ancaman, Warga Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan
Padang Siap Hadapi Ancaman, Warga Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat