Painan, Padangkita.com - Sebanyak 11 ABK (Anak Buah Kapal) yang hilang kontak di perairan Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan hingga, Minggu (2/2/2020) masih belum ditemukan.
Sementara, Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian hingga menurunkan satu unit Helikopter jenis Bell 412 EP milik BNPB, KN 213 Bengkulu.
Selain itu, juga diturunkan kapal KRI Kala Hitam, KN Tenggiri (DPK), Rib 02 Bengkulu, Rib 02 Padang, perahu karet, perahu nelayan, rescue carrier, motor trail dan PAL Medis.
"Hingga hari ini pencarian terhadap 11 ABK masih dilakukan bersama tim gabungan terdiri dari Basarnas Padang, Basarnas Bengkulu, BNPB, polisi, Satrol Air Padang, TNI AD, Dinas Perikanan dan Kelautan, tim kesehatan, Orari Pessel, nelayan dan masyarakat sekitar," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Asnedi melalui Humas Jody Harryawan, Minggu (2/2/2020).
Ia mengatakan, pasca badai dan gelombang tinggi yang melanda Pessel beberapa hari yang lalu, terdapat satu unit kapal bersama 10 ABK masih belum ditemukan.
"Satu bagan kapal KMP Mitra Utama dengan 10 ABK hilang kontak dan belum dapat ditemukan, sementara satu lagi kapal KMP Kasih Ibu, dengan 14 ABK, satu belum ditemukan, total 13 ABK ditemukan dengan selamat," ujarnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, pada Selasa (28/1/2020) kapal Mitra Utama berangkat pergi melaut dengan bawa 10 orang ABK. Kemudian pada Rabu (29/1/2020), cuaca ekstrim badai kencang diiringi gelombang tinggi terjadi.
"Saat kejadian, kapal Mitra Utama sempat melakukan kontak atau komunikasi, terkait keberadaannya di perairan perbatasan Indropuro dengan
Muko-muko, Bengkulu. Namun keberadaan kapal tidak ada informasi lagi, diduga kapal tenggelam. Karena, seharusnya pada Rabu itu, kapal tersebut pulang sesuai dengan jadwal melaut. Tetapi, kapal tersebut belum kembali sampai saat ini," jelasnya.
Baca juga: Kepala BKSDA Pesisir Selatan: Lindungi Kawasan Suaka Marga Satwa
Seperti diketahui, 10 orang ABK kapal KMP Mitra Utama diantaranya, Izal, Engki, Gandi, Iwil, Anto, Sil, Oyon, Muamat, Kimun, Idit.
Sementara satu kapal lagi yaitu, KMP Kasih Ibu dengan 14 orang ABK tenggelam dihantam gelombang ditengah laut.
"Beruntung 13 ABK berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan satu atas nama Si Al (40) masih belum ditemukan sampai sekarang," ujarnya. (pk-21)