Padang, Padangkita.com - Sedikitnya 10 Sanggar Seni di Sumbar mendapatkan fasilitasi kebudayaan dari pemerintah pusat. Gubernur Mahyeldi meminta para pelaku seni itu untuk menjaga kepercayaan dengan menyelesaikan proyek yang telah diusulkan.
Gubernur juga meminta sanggar seni itu menampilkan karya secara maksimal agar ke depan semakin banyak yang mendapatkan program tersebut.
"Kita mengucapkan terima kasih pada pemerintah pusat atas program fasilitasi kebudayaan yang diharapkan bisa melestarikan budaya daerah. Pesan saya jaga kepercayaan yang telah diberikan," katanya saat menerima audiensi dari Dinas Kebudayaan dan para perwakilan Sanggar Seni, Senin (27/9/2021).
Mahyeldi mengatakan Sumbar memiliki kekayaan budaya, tidak hanya budaya Minang tetapi juga budaya Mentawai dan budaya lain yang tumbuh di tengah masyarakat. Budaya yang berakar dari kearifan lokal itu harus dilestarikan sehingga bisa menumbuhkan daya tarik karena keunikannya.
"Hal tersebut berkorelasi dengan pariwisata karena salah satu yang membuat orang berkunjung ke satu daerah adalah keunikan budaya," ujarnya.
Lebih jauh ia mengatakan penampilan dari karya yang dihasilkan nanti juga akan bisa memetakan ketertarikan generasi muda terhadap budaya sendiri. Bisa dicarikan pula solusi agar generasi muda bisa menjadi penerus budaya daerah.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti mengatakan sejak 2013 Sumbar tidak lagi menerima program fasilitasi kebudayaan selama lima tahun. Setelah itu ada yang dapat secara diam-diam.
"Sekarang baru bisa dapat lagi, dan kompak," katanya.
Ia mengatakan pada 2021, Sumbar adalah yang paling banyak menerima program fasilitasi kebudayaan yaitu 10 sanggar. Dari 9.641 proposal yang masuk se-Indonesia disaring menjadi 6000-an. Akhirnya hanya 136 proposal yang mendapatkan fasilitasi pada 34 provinsi dan 10 diantaranya dari Sumbar.
"Penampilan sanggar ini nantinya akan terpisah paling lambat Oktober 2021 dan pelaporan keuangannya pada akhir tahun," ujarnya.
Ikut hadir dalam audiensi itu diantaranya Himpunan Keluarga Seniman musik Indonesia, Padang. Kemudian, Theater Sekata Padang Panjang, Sangar Seni Rang Kayo Sati, Sangar Umbuik Mudo Padang Pariaman, Ajisman Ceriano Mentawai, Dedi Juliasman Sikat Sila Mentawai, Joel Prianto Sikat Sila Mentawai, Suaka Luhung Naskah Padang, Malinggai Umai Mentawai, dan Impressa Dance. [*/pkt]