Padangkita.com – Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Padang dari sektor pariwisata tahun 2017 mengalami peningkatan. Dibandingkan tahun lalu, PAD dari sektor pariwisata naik sekitar 29 persen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi mengatakan selama 2017 Kota Padang dikunjungi oleh 3,5 juta wisatawan domestik dan 55 ribu wisatawan mancanegara. Dari kunjungan tersebut, sektor pariwisata menghasilkan PAD sekitar Rp74 miliar. Jumlah tersebut naik Rp17 miliar dari tahun 2016 yang hanya Rp57 miliar.
“Pendapatan tersebut bersumber dari pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan/rekreasi,” ujar Medi kepada Padangkita.com, Senin (1/1/2018).
Kenaikan PAD, kata Medi, tak terlepas dari pembenahan destinasi wisata, promosi, dan iven-iven yang dilakukan Pemko Padang. Selain itu, perbaikan sistem pajak hotel dan restoran dengan sistem dalam jaringan (online) juga mendongkrak pendapat tersebut.
Ia melanjutkan, untuk tahun depan, Disbudpar menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 20-30 persen. Dalam upaya mencapainya, Pemko masih akan fokus melakukan pembenahan dan pengembangan kawasan wisata terpadu (KWT).
KWT tersebut meliputi Pantai Padang sepanjang 5 km, yaitu Pantai Muara, Pantai Jalan Samudera, Pantai Olo Ladang, Pantai Purus, Pantai Cimpago, dan Pantai Muaro Lasak; kawasan Gunung Padang dan Bukit Gado-Gado; kawasan Batang Arau dan Kota Tua; dan kawasan Pantai Air Manis.
Meski demikian, berbagai tantangan masih dialami oleh Pemko Padang dalam memajukan pariwisata. Salah satu tantangan terbesar Pemko mengubah prilaku masyarakat yang belum ramah terhadap wisatawan. Menurut Medi, masih banyak keluhan terjadinya pemalakan terhadap wisatawan.
“Di lain pihak, wisatawan juga tidak mau membuat laporan polìsi sehingga sulit dilakukan penegakan hukum sehingga seakan akan pemalakan merajalela,” ujar Medi.