Dijual di Atas HET, Pertamina Hitung Ulang Penjualan LPG 3 Kg di Padang

Dijual di Atas HET, Pertamina Hitung Ulang Penjualan LPG 3 Kg di Padang

Ilustrasi gas elpiji (Foto: Ist)

Lampiran Gambar

Ilustrasi gas elpiji (Foto: Ist)

Padangkita.com – Pemerintah Kota Padang bersama Pertamina dan Hiswana Migas kembali memetakan pemasaran LPG 3 kg di daerah itu, mengingat penjualannya di tingkat eceran melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan, distribusi dan ketersedian gas elpiji subsidi 3 kg di Kota Padang saat ini tidak merata dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berhak menerimanya.

Oleh sebab itu, hal tersebut harus dihitung ulang dan dipetakan kembali sesuai kebutuhan dan peruntukkannya.

“Kita tidak ingin di Kota Padang ini terjadi inflasi gara-gara kelangkaan gas elpiji 3 kg. Serta HET yang tidak sesuai aturan, sehingga menimbulkan kegelisahan di masyarakat,” ujar Mahyeldi, Kamis (16/11/2017).

Lebih lanjut dijelaskan, aspek lain yang memicu terjadinya kelangkaan tersebut karena gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg masih dinikmati oleh industri kecil dan masyarakat ekonomi menengah keatas.

“Untuk itu, kita harus mengawasi hal ini secara bersama, baik itu pemerintah, agen, maupun pangkalan gas elpiji, tambah Mahyeldi. “Selain itu, kita meminta kepada masyarakat yang tidak berhak menggunakan gas elpiji bersubsidi untuk menggunakan gas elpiji yang tidak bersubsidi,” jelasnya.

Mahyeldi berharap agar semua pihak pada pertemuan tersebut untuk bersama-sama menjaga suasana Kota Padang tetap kondusif dan terkendali, karena Pemkot Padang saat ini sedang berusaha untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.

Disamping itu, Sales Eksekutif Pertamina wilayah Sumbar, Chairul Anwar, menjelaskan, pengawasan penggunaan gas elpiji dilaksanakan oleh Dirjen Migas dan pemerintah, sedangkan Pertamina hanya sebagai penyalur saja.

“Jadi, disediakannya gas elpiji ukuran 5,5 kg merupakan alternatif bagi masyarakat yang mampu, agar tidak lagi menggunakan gas elpiji yang bersubsidi yang telah ditentukan quotanya,” terang Chairul.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Kota Padang, Edi Dharma, mengatakan, pertemuan ini bertujuan untuk menstabilkan ketersedian, keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi barang bersubsidi (Gas LPG 3 kg) yang aman, tertib, dan terkendali. Sehingga bisa mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat di Kota Padang.

 

Tag:

Baca Juga

SKK Migas Berharap Industri di Sumbar Serap Gas Hasil Eksplorasi Sinamar
SKK Migas Berharap Industri di Sumbar Serap Gas Hasil Eksplorasi Sinamar
ESDM Klaim, Indonesia tak Akan Kehabisan Sumber Energi! Ini Alasannya
ESDM Klaim, Indonesia tak Akan Kehabisan Sumber Energi! Ini Alasannya
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Andre Rosiade menginginkan Sumbar memiliki pabrik pengolahan getah karet.
Harga Elpiji 3 Kilogram di Sumbar Naik Drastis, Andre Rosiade Minta Pertamina Turun Tangan
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sampah di perkotaan dikembangkan jadi energi listrik terbarukan 
Hadir di Unand, Ridwan Kamil Ungkap Jadi Gubernur Pertama yang Gunakan Mobil Listrik 
Turki temukan cadangan gas terbesar, pemuda Indonesia penemu gas turki
Turki Temukan Cadangan Gas Terbesar dalam Sejarah, 8 Pemuda Indonesia Ikut Berkontribusi
Berita Pesisir Selatan terbaru: PLTM Sako Tapan
PLTM Sako Tapan Diresmikan, Sumbar Surplus Listrik