Akan tetapi juga ada hal yang mendasari kepindahan tersebut karena kesedihan misal karena melarikan diri seperti yang dilakukan oleh Sugimoto. Untuk itu dirinya mencoba mendukung bagi semua orang yang ingin memulai kehidupan baru keduanya.
Sosiolog Hiroki Nakamori telah meneliti jouhatsu selama lebih dari satu dekade.
Hasil penelitiannya menyebutkan jika memang kasus perceraian rendah di Jepang akan tetapi banyak pasangan yang memilih untuk menghilang begitu saja daripada mengurus proses perceraian itu sendiri.
Baca juga: Janda yang Laporkan Oknum Kadis, Malah Dilapor Balik dengan Dugaan Pencemaran Nama Baik
Terlebih lagi adanya kemudahan bagi orang yang menghilang begitu saja di negara tersebut seperti mereka dapat dengan bebas menarik uang dari ATM tanpa ditandai.
Keluarga tidak dapat mengakses video keamanan yang mungkin merekam gambar para pelarian yang mereka cintai. [*/Nlm]