Padangkita.com - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I (MOR I) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan melakukan penanaman 10.000 batang mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Apar Pariaman, Kamis (28/12/2017).
Penanaman yang secara simbolis dilakukan oleh Operation Head DPPU Minangkabau, Ridwan beserta Mukhlis Rahman, Walikota Pariaman ini diharapkan mampu membuka pandangan masyarakat sehingga dapat mengenal lebih dekat jenis mangrove dengan adanya akses unntuk dapat langsung melihat ketengah hutan mangrove dan juga kelompok penggiat lingkungan yang ada di Pariaman untuk menciptakan perhatian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan ekonomi yang ramah lingkungan serta berperan nyata dalam mengurangi efek gas rumah kaca yang berpengaruh pada perubahan iklim dunia.
Dalam sambutannya Ridwan menyampaikan bahwa Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan dan masyarakat sekitar melakukan upaya pelestasrian mangrove berupa rehabilitasi hutan mangrove dari mulai menambah Jenis Mangrove, penanaman dan Perawatan lahan yang masih kosong, serta Membuat Akses jalan yang ke areal Hutan Mangrove sehingga masyarakat dapat merasakan suasana Hutan Mangrove kawasan seputar operasional DPPU Minangkabau.
"Penanaman bibit mangrove bertujuan sebagai pelindung ekosistem alam serta habitat biota laut dan pesisir. Selain itu mangrove juga berguna untuk mengurangi dampak abrasi dan sedimentasi yang berdampak buruk bagi lingkungan pesisir," ungkap Ridwan.
Selain berguna untuk pelestarian keanekaragaman hayati, program rehabilitasi hutan mangrove juga dapat memberi nilai tambah dari segi ekonomis.
Buah mangrove dapat diolah menjadi sirup dan olahan lainnya, sehingga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Ridwan menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan dampak secara ekonomi dan sosial diantaranya pelestarian lingkungan serta peningkatan ekonomi masyarakat melalui pendapatan olahan mangrove.
Pada periode ini bantuan diberikan berupa bibit mangrove yang ditanam sebanyak 10.000, edukasi mangrove kepada siswa SD, SMP dan SMA dilingkungan Pariaman dan juga pembuatan akses jalan yang nantinya dapat menarik wisatawan dari luar sehingga menambah objek wisata di Pariaman.
Penyerahan total bantuan senilai Rp 350 juta melibatkan unsur masyarakat dan juga kelompok petani mangrove yang dibantu oleh Tabuik Diving Club untuk melakukan pembibitan, penanaman dan merawat.
"Kedepannya program ini diharapkan mampu membuka pandangan masyarakat dan kelompok penggiat lingkungan untuk menciptakan perhatian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan nilai tambah ekonomi yang ramah lingkungan serta berperan nyata dalam mengurangi efek gas rumah kaca yang berpengaruh pada perubahan iklim dunia," jelas Ridwan.
